Cemari Sungai Surabaya, Tim Patroli Air Jatim Tegur RPH Kedurus

Aktivitas malam hari RPH Kedurus yang menerima pemotongan hewan. Diduga, RPH milik Pemkot Surabaya ini masih mencemari lingkungan.

Pemprov, Bhirawa
Tim patroli air Jatim kini memberikan teguran pada Rumah Potong Hewan (RPH) Kedurus dibawah naungan Pemkot Surabaya. Teguran itu dikarenakan adanya dugaan telah mengabaikan pelanggaran lingkungan, dengan melangsung pencemaran di sungai Surabaya.
Kabid Penaatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jatim, Sigit Prasetyadi mengaku juga belum puas dengan keterangan Martono selaku penanggung jawab RPH Kedurus. “Kami akan pantau terus RPH Kedurus,” tandasnya, Rabu (30/5).
Begitupula dengan Samsul Hadi, salah satu anggota tim patroli air sekaligus pentolan LSM Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) meminta agar RPH Kedurus segera mencarikan solusi untuk perbaiki saluran. “Air sungai Surabaya ini dikelola oleh PDAM untuk kebutuhan orang banyak. Jangan jadikan buangan limbah,” katanya.
Sebelumnya, Martono mengaku kalau sudah sekitar satu bulan ini instalasi pengolahan air limbah (IPAL) mengalami kerusakan pada salurannya. “Karena itu, sementara kami menggunakan mesin penyedot selanjutnya dialirkan langsung ke sungai,” ujar Martono.
Selain itu, kata Martono, untuk membersihkan endapan limbah cair, pihaknya kekurangan tenaga. “Dulu ada dua belas orang, tetapi sekarang tinggal tujuh. Itu sebabnya mengapa kami agak lambat. Untunglah sekarang jarang hujan, kalau tidak kami pasti kewalahan,” paparnya.
Sementara omset RPH, Martono mengaku didapat dari biaya sewa pemotongan Sapi plus sewa kandang sementara. “Sebesar Rp. 58.000,-/ekor. Setiap hari ada sekitar 45 hingga 50 ekor Sapi. Dulu dua tahun sekali ada perubahan, tetapi ini sudah enam tahun belum ada perubahan,” terangnya.
Terkait masalah ini, Direktur LSM Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) Imam Rochani berharap, Pemkot Surabaya khususnya Walikota Surabaya, Tri Rismaharini segera turun tangan. “Hal ini bukan masalah yang sepele, Walikota harus tahu ini, dan segera menyikapinya karena berhubungan dengan lingkungan,” tandasnya. [rac]

Tags: