Cetak Kartu Identitas Anak Terganjal Tinta dan Printer

Ikhromul Yasak (kiri) Kadispenduk Capil kota Mojokerto mendampingi Wali Kota Mas'ud Yunus membagikan KIA kepada murid PAUD. [karyadi]

Ikhromul Yasak (kiri) Kadispenduk Capil kota Mojokerto mendampingi Wali Kota Mas’ud Yunus membagikan KIA kepada murid PAUD. [karyadi]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Setelah diluncurkan beberapa waktu lalu, proses cetak Kartu Identitas Anak (KIA) dengan pilot project di Kota Mojokerto tampaknya menemui kendala. Minimnya ketersediaan blangko, printer, hingga tinta untuk pencetakan kartu bagi anak usia 0 tahun hingga 17 tahun menjadi persoalan.
Kota Mojokerto satu dari lima daerah di Provinsi Jatim sebagai pilot project KIA dari Kementerian Dalam Negeri. Ditargetkan, sampai akhir tahun nanti sudah tercetak sekitar 11 ribu lebih KTP bagi anak ini. Program ini terbilang anyar ini imbas catatan positif pencetakan akta kelahiran anak mencapai 81% dari target Nasional 78%.
Kendati sudah dimulai pencetakan KIA, kota masih berpotensi terganjal pemenuhan program itu. Itu tak lepas dari minimnya keberadaan bahan dan perangkat pencetakan yang terbatas. Kendala ini tengah diinvetarisir mengingat, bantuan dari pemerintah pusat terbilang berupa blanko KIA saja. ”Dari pemerintah pusat diberi blangko sebanyak 20 ribu, meski total kebutuhan sekitar 38 ribu,” ujar Ikromul Yasak, Kepala Dispendukcapil Kota Mojokerto, Minggu (28/8) kemarin.
Kendati demikian, pihaknya mengaku optimis bisa mencapai target yang dibebankan pemerintah pusat. Yaitu, pencetakan KIA sebanyak 11 ribu kartu. Meski di sisi lain, ada material untuk pencetakan yang harus dipenuhi oleh Pemda sendiri. ”Untuk material seperti tinta, printer, dan lainnya dipenuhi daerah,” sebut dia.
Diakuinya pula, memang sejauh ini pencetakan KIA masih menggunakan alat-alat yang biasanya dipakai untuk mencetak KTP elektronik. Imbasnya, pihaknya mengalokasikan khusus printer dan tinta untuk jatah KIA. Mengingat, saat ini masyarakat mulai tahu juga ada pencetakan KIA bagi anak-anaknya. ”Sementara kita bagi yang untuk KTP el dan KIA. Printer untuk KIA kita sendirikan,” tambah dia.
Disinggung untuk pemenuhan target pencetakan KIA hingga 11 ribu sampai Desember 2016 mendatang, terkait itu memang membutuhkan kebijakan pemda. Terlebih, program yang diusung ini adalah program Nasional. Dimana, Kota Mojokerto dipercaya untuk menjadi pilot project-nya. ”Kita usulkan agar ada anggaran untuk material itu,” tandas Ikromul Yasak.
Sementara, Wali Kota Mas’ud Yunus sendiri mengatakan kala pemberian KIA di TK pembina Kel Wates lalu, memastikan Pemkot bakal mengalokasikan anggaran bagi program KIA. ”Jadi untuk anggaran mana-mana saja yang belum dialokasikan pusat, akan dipenuhi oleh daerah,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya yakin pada Desember 2016 nanti, program pencetakan KIA mencapai 11 ribu lembar kartu bakal terpenuhi. [kar]

Tags: