Ciptakan Aplikasi sebagai Ungkapan Sayang untuk Nenek

Fanny Destasia Chan

Fanny Destasia Chan

Sebagai buki kecintaannya terhadap sang nenek, mahasiswa program study Informatika UK Petra Surabaya Fanny Destasia Chan menciptakan sebuah teknologi aplikasi yang ia kolaborasikan dengan Internet Of Think (IOT) untuk Perawat Manula. Teknologi yang ia namakan ‘Aplikasi Carring Assistance untuk Perawat Manula berbasis Andorid dan Raspberri Pi’ bertujuan untuk membantu perawat dalam menjaga manula. Selain itu, aplikasi tersebut juga diperuntukkan untuk manula dalam mencari bantuan.
“Saya membuat teknologi semacam aplikasi yang membantu peran manula untuk menjaga kesehatannya” Ujar nya.
Teknologi ini, lanjut dia, menjadi perantara antara manula dengan perawat manula. Ia menuturkan jika pembuatan teknologi aplikasi ini, merupakan inspirasi yang ia dapatkan dari kakeknya. Ia bercerita jika kakeknya pernah jatuh dikamar mandi dan seluruh isi rumah tidak tahu mengenai hal tersebut, sehingga, tuturnya, untuk meminta bantuan kepada anak-cucunya ia harus berteriak-teriak. Kejadian tersebut ternyata tidak hanya terjadi di lingkungan rumahnya, melainkan ketika ia melakukan survei di dua tempat Panti Werdha yang berbeda di Surabaya, Fenny sapaan akrab Fenni Destasia Chan juga mendapati perilaku yang sama, ketika manula membutuhkan bantuan.
“Ternyata semua manula keadannya seperti itu untuk mendapatkan bantuan” ungkapnya.
Pembuatan teknologi tersebut diperkuat dengan rasa sayangnya yang teramat besar pada sang nenek. Ia mengatakan jika tidak ingin hal yang sama, yang menimpa kakeknya juga terjadi kepada nenenknya.
“Saya sangat sayang sama nenek saya, dan saya tidak mau kejadian tersebut terulang lagi. Itulah yang menguatkan saya harus membuat teknologi ini” ceritanya dengan mata berkaca-kaca.
Mahasiswa peraih IPK 3.61 ini meyakini, jika teknologi yang ia buat belum pernah dibuat sebelumnya. Ia menuturkan, jika teknologi yang konteksnya hanya memberikan bantuan memang ada, namun user harus membuka aplikasi nya terlebih dahulu untuk bisa terespon oleh admin.
“Kalau begitu kan, dalam situasi panic kan gak mungkin? Terlebih lagi ini diperuntukkan oleh manula” katanya.
Sehingga, lanjut mahasiswa peraih gelar cum laode ini, pihaknya membuat sebuah Physical Touch yang dapat disentuh oleh manula. Dengan begitu, mereka bisa peka untuk meminta bantuan.
“Physichal Touch ini merupakan pengembangan dari tombol Rumah Sakit yang sering digunakan dalam keadaan darurat” tutur anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Putri pasangan Ferry Chan dan Handriani ini menjelaskan cara kerja teknologi yang ia buat, adalah ketika manula menekan tombol tersebut, lampu dan buzzer yang sudah disediakan di beberapa titik kumpul darurat seperti kamar perawat. Teknologi Physichal Touch atau tombol tersebut juga dilengkapi dengan peer sensor, yang dapat mendeteksi manula saat masuk kedalam kamar mandi.
Disinggung mengenai, penerapan teknologi aplikasi ini, Fenny mengungkapkan jika survey yang dia lakukan di Dua panti Werdha di Surabaya, merasa puas dan sangat butuh dengan teknologi yang ia buat. Diakuinya aplikasi yang ia buat bersifat sangat kompleks Karena bisa menyimpan data-data manula. Dalam aplikasi tersebut menyediakan beberapa konten untuk membantu perawat dalam menjaga kesehatan manula. Seperti schedule alarm untuk minum obat, memantau kondisi manula melalui live streaming, dapat melihat history manula dan menampilkan lokasi tempat darurat terdekat, misalnya Hospitality dan apotek dengan menggunakan fasilitas Google Places Application Programming Interface (API) DAN Global Posittioning System (GPS) pada samrtphone. [ina]

Tags: