Ciptakan Peluang Kerja, PHE WMO Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Manager Community Development PHE WMO, Sudaryoko (kiri) saat melihat peserta pelatihan teknik sepeda motor.

Manager Community Development PHE WMO, Sudaryoko (kiri) saat melihat peserta pelatihan teknik sepeda motor.

Surabaya, Bhirawa
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO) bekerjasama dengan UPT Pelatihan Kerja dan Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya menggelar pelatihan berbasis kompetensi. Tujuannya adalah untuk menekan angka pengangguran di Jatim yang saat ini mencapai  24.032 orang.
Pelatihan dengan sub kejuruan listrik industri dan teknik sepeda motor ini diberikan kepada 30 pemuda yang berasal dari desa Sidorukun Gresik, Kecamatan Sepulu dan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan.  “Ini sebenarnya merupakan angenda rutin tahunan PHE WMO sejak 2005 untuk memberikan pelatihan kepada pemuda-pemuda yang belum memiliki pekerjaan ditempat tinggalnya,” ungkap Manager Community Development PHE WMO, Sudaryoko, Selasa (24/2) di UPT Pelatihan Kerja Surabaya.
Ia menambahkan, sebenarnya pelatihan ini sudah sesuai dengan keinginan dari masyarakat dan program yang kami bangun adalah bekerjasama dengan pemerintah setempat, masyarakat dengan PHE WMO dimana kami berharap peserta pelatihan nantinya bisa turut menangulangi pengangguran dengan menciptakan peluang usaha.
Bahkan setelah peserta mengikuti pelatihan ini pihaknya tetap akan melakukan pemantau dan pemberdayaan pasca pelatihan yakni dengan memberikan bantuan peralatan usaha, pelatihan manajemen kewirausahaan dan pendampingan pemasaran bagi kelompok/unit usaha yang telah menciptakan lapangan usaha hasil pelatihan ini.
“Alhamdulillah penyerapan tenaga kerja setelah pelatihan mencapai kurang lebih 80 persen  dari 311 peserta yang telah mengikuti pelatihan ini, sedangkan 18 persennya telah menjadi wirausaha mandiri,” terangnya.
Ia juga berharap peserta yang mengikuti pelatihan ini supaya mempergunakan peluang dan  kesempatan emas ini untuk belajar dan mengembangankan potensi yang ada dalam diri masing-masing serta memanfaatkan kesempatan ini untuk menciptakan lapangan kerja mandiri.
Sementara menurut Kepala UPT Pelatihan Kerja dan Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya Drs. Widjil Saptadi, MM, peserta yang telah mengikuti pelatihan ini supaya nantinya bisa membangun daerahnya masing-masing dan tidak membangun negara lain dengan bekerja di luar negeri.
“Diusahakan tidak melamar kerja tapi menciptakan lapangan kerja di lingkungan masyarakatnya. Ambilah contoh orang Tiongkok, lebih baik mereka belajar di negara lain satu sampai tiga tahun tapi setelah dia pulang ke negaranya sudah bisa membuka usaha sendiri bahkan bisa membantu pemuda lingkungannya yang belum bekerja,” pungkasnya. [riq]

Tags: