Cuaca Ekstrem ,Waspada Jalan Longsor di Pacitan dan Pacet

Petugas dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim saat mengoperasikan alat berat untuk membersihkan puing-puing bekas longsor yang terjadi di Pacitan yang menutup jalan.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim mengimbau kepada seluruh pengendara yang melewati jalur di Pacitan dan Pacet, Mojokerto untuk waspada. Sebab jalan di dua wilayah tersebut saat musim penghujan seperti sekarang ini sangat rawan terjadi longsor.
“Untuk musim penghujan ini, kami mengimbau agar berhati-hati saat lewat di jalan yang memiliki kontur tanah yang rawan longsor. Di Jatim hanya ada dua wilayah yang jalannyas angat rawan terjadi longsor. Yakni di Pacet, Mojokerto dan Pacitan. Selain di wilayah itu, jalan-jalan di Jatim aman,” ujar Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Gatot Sulistyo Hadi, dikonfirmasi, Selasa (21/1).
Menurut dia, bencana longsor yang baru saja terjadi ada di jalan provinsi di Pacitan. Tepatnya di Km Surabaya: 232+500 setelah Gemahrejo arah Pacitan. Longsor itu terjadi pada, Minggu (19/1), sekitar pukul 23.30 WIB. Akibat longsor tersebut, akses menuju Pacitan tertutup total beberapa jam karena tertimbun tanah longsor.
“Setelah longsor terjadi, tim kami langsung sigap untuk menyingkirkan bebatuan. Setelah tiga jam bebatuan yang menutup jalan berhasil disingkarkan. Kemudian pada siang hari kita bersihkan bekas longsorannya,” tutur mantan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Jatim ini.
Saat terjadi longsor di Pacitan itu, kata Gatot, tidak dalam kondisi hujan. Namun sepanjang jalan di kawasan Pacitan, memang rawan terjadi longsor. Tidak hanya saat musim hujan, tapi saat musim kemarau juga sering terjadi longsor. Makanya alat berat untuk membersihkan material longsor selalu siaga di Pacitan, khususnya titik-titik rawan longsor.
Sementara untuk rawan longsor terjadi di Pacet, Mojokerto, Gatot mengatakan, kondisinya berbeda dengan di Pacitan. Jika di Pacitan longsornya berupa bebatuan, tapi kalau di Pacet yang longsor adalah tanahnya. “Jika di Pacet, karena tanahnya tidak mampu menahan pohon-pohon akhirnya longsor beserta pohonnya. Tapi kalau di Pacitan itu kerikil-kerikil. Meski kerikil, jika terkenda kendaraan juga berbahaya,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Gatot, jika terjadi hujan deras pihaknya mengimbau pengendara untuk tidak melanjutkan perjalanan khususnya yang melewati jalan rawan longsor. Bina Marga Jatim juga telah memasang rambu-rambu rawan terjadi longsor.
“Alat-alat kita sudah siap untuk mengantisipasi terjadinya longsor. 24 jam siap. Di masing-masing UPT sudah ada tim unit reaksi cepat atau URC. Saat ada berita longsor, biasanya dari kepolisian, kita langsung sigap. Selama ini, hampir setiap hari selalu ada longsor walaupun kecil hanya jatuh di bahu jalan,” katanya.
Alat-alat berat yang dimiliki Bina Marga Jatim ini, kata Gatot, juga siap dipinjamkan ke Balai Besar Jalan Nasional jika terjadi longsor di jalan nasional. “Untuk alat, bisa kami pinjamkan untuk antisipasi jalan nasional yang terjadi longsor,” katanya.
Sementara terkait jalan rusak khususnya di jalan provinsi, Gatot memastikan tidak ada yang rusak atau lubang-lubang. Sebab pihaknya telah menginstruksikan 24 jam tutup lubang. “Hingga sampai saat ini belum ada laporan kerusakan jalan provinsi. Saat ada laporan langsung ditindaklanjuti dalam waktu 24 jam,” ungkapnya.
Terkait jalan nasional atau jalan kabupaten/kota yang rusak, saat Gatot menerima laporan dirinya langsung meneruskan informasi tersebut ke pihak terkait. “Kalau dapat laporan jalan nasional yang rusak, saya langsung meneruskan informasi itu ke balai besar agar segera ditembel. Begitu pula dengan jalan kabupaten/kota,” tandasnya.
Waspada Potensi Bencana Cuaca Ekstrim
Pemkot Pasuruan kembali meminta masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Pasuruan dalam sepekan terakhir.
Kepala BPBD Kota Pasuruan melalui Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, Catur Aldoko menyampaikan berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur diperkirakan akan mengalami hujan lebat dan angin kencang di wilayah Jawa Timur, khususnya Kota Pasuruan.
memang selama ini Kota Santri Pasuruan termasuk wilayah yang rawan mengalami bencana banjir.
Terlebih, kemungkinan terjadi cuaca yang ekstrem pada 20-26 Januari. Kondisi itu bisa membuat banjir dan angin puting beliung rawan terjadi.
“Masyarakat Kota Pasuruan harus waspada dalam sepekan terakhir ini. Berdasarkan BMKG, kemungkinan terjadi cuaca yang ekstrem pada 20-26 Januari ini,” tandas Catur Aldoko, Selasa (21/1).
Pihaknya menjelaskan alasan Kota Pasuruan rawan bencana banjir dikarenakan ada tiga sungai besar yang mengalir ke Kota Pasuruan. Yakni sungai Welang, Gembong dan Petung.
“Dalam sepekan terakhir ini, kami selalu siaga sehari penuh. Apabila ada bencana banjir, langsung kami antisipasi,” kata Catur Aldoko. [Iib.hil]

Tags: