Daftar Wawali Kota Malang, Wanedi Diproyeksikan Dampingi Incumbent?

H. Ahmad Wanedi, menyerahkan berkas pendaftaran sebagai calon Wakil Wali Kota Malang, kepada tim V DPC PDI Perjuangan Senin 13/11 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
H. Ahmad Wanedi, politisi gaek PDI Perjuangan Kota Malang, secara resmi mengembalikan formulir pendafataran di Kantor DPC PDI Perjuangan Jalan Panji Suroso, Senin (13/11) kemarin.
Nama Wanedi, sudah lama menjadi perbincangan di kalangan elit politik di Kota Malang. Ia dikabarkan memenuhi kriteria yang diinginkan oleh Incumbent, H. Moch. Anton, sebagai calon Wakil Wali Kota Malang, pada pilkada 2018 mendatang.
Wanedi sendiri, hanya mengincar jabatan Wakil Wali Kota Malang, dan telah melakukan pendaftaran di DPP PDI Perjuangan.
Pria berusia 48 tahun itu memang sengaja memilih mendaftar sebagai calon Wakil Walikota Malang dibanding sebagai Calon Wali Kota Malang.
Ia beralasan, merasa dipanggil oleh masyarakat Kota Malang serta para kader PDI Perjuangan sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Malang. Bahkan dia memastikan siap dipasangkan dengan siapapun.
Wanedi menyatakan, sebagai kader ia terpanggil, untuk ambil bagian dalam pembangunan Kota Malang. Tetapi diakui dia, kemampuannya hanya pada calon Wakil Wali Kota Malang saja.
Lebih lanjut, dikatakan dia, pengembalian formulir tersebut merupakan bagian dari ikhtiar dan dorongan dari masyarakat. Dia juga menegaskan jika pendaftaran yang dia lakukan bukan untuk mengalahkan para calon wakil wali kota yang terlebih dulu mendaftarkan diri.
“Apapun yang diputuskan oleh DPP PDI Perjuangan, saya berjanji akan menerima setiap keputusan yang dikeluarkan, dan saya akan tunduk serta memberikan dukungan penuh untuk memenangkan Pilkada 2018,”tuturnya.
Menurutnya, para pendaftar calon wali kota dan calon wakil walikota, kepada Tim V memiliki potensi dan peluang yang sama untuk mendapat rekomendasi. Karena itu, dia siap apabila mendapat rekomendasi dan dicalonkan dengan siapa saja.
“Entah dengan koalisi siapa saja saya akan mematuhi jika memang dapat rekomendasi. Termasuk jika ada koalisi Bang-Jo atau Abang-Ijo, itu terserah partai saja, kalau tidak dapat rekompun saya tetap mendukung calon yang diajukan DPC PDI Perjuangan, ” terang peria yang juga seorang pengusaha itu.
Meskipun banyak yang memperkirakan, dia kemungkinan ia disandingkan dengan incumbent, H. Moch. Anton atau yang akrab disapa Abah Anton ia tidak mengiyakan ataupun menolak. Menurutnya, jika memang dirinya sesuai dengan kriteria yang diinginkan partai, maka ia bersedia.
“Koalisi, itu urusan dari partai, saya sebagai kader hanya akan melaksanakan perintah. Lha kalau memang saya dipandang sesuai dengan kriteria, maka saya serahkan semua kepada partai,”urainya.
Dikemukakan, Wanedi dirinya telah mendaftar ke DPP PDIP sejak dua minggu yang lalu. Selanjutnya ia melaksanakam fit and proper test sekitar satu minggu yang lalu, dan kini mengembalikan formulir di DPC.
Sementara itu, ketua tim V DPC PDI Perjuangan I Made Rian DK, kepada wartawan menyatakan, jika pendaftaran calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Malang, ditingkat DPP masih dibuka.
Ia tidak bisa memastikan kapan pendaftaran itu akan ditutup, yang jelas sebelum pelaksanaan pendaftaran di KPU, pasti akan ada rekomendasi dari DPP, batasnya adalah setelah ada rekomendasi.
“Masih ada peluang siapa saja yang mau mendaftar ke DPP, untuk selanjutnya oleh DPP akan diserahkan kepada DPC, seperti Pak Wanedi ini beliau juga daftar dari DPP, dan diproses di DPC,”terang Made.
Selain menerima berkas Wanedi, tim V DPC PDI Perjuangan juga menerima berkas pendaftaran Hadi Prajoko. Hadi juga mendaftar lewat DPP, bahkan sebelumnya Hadi sudah mendaftar sebagai calon wakil wali kota lewat PKB.
“Saya ini, orang merah sejak dilahirkan, jadi tidak ada salahnya kalua saya mendaftar calon Wali Kota Malang lewat PDI Perjuangan, untuk ikut membangun Kota Malang, melalui PDI Perjuangan,”tuturnya.
Sedangkan terkait pendaftaranya sebagai calon Wakil Wali Kota Malang di PKB, ia menyebut pendaftaran itu, merupakan bentuk pengabdian dia kepada KH. Abdurahan Wahid, atau Gus Dur. “Saya dekat dengan Gus Dur, saat masih di pergerakan dulu,”pungkasnya. [mut]

Tags: