Daya Serap Bulog Rendah Dandim Turun Tangan

Komandan Kodim 0810 Nganjuk, Letkol Inf. Akatoto turun ke lapangan dan berdialog dengan petani yang mengeluh gabahnya masih dibeli tengkulak.(ristika/bhirawa)

Komandan Kodim 0810 Nganjuk, Letkol Inf. Akatoto turun ke lapangan dan berdialog dengan petani yang mengeluh gabahnya masih dibeli tengkulak.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Komandan Kodim 0810 Nganjuk, Letkol Inf. Akatoto turun lansung ke beberapa penggilingan gabah di Kecamatan Jatikalen. Hal ini dilakukan setelah banyaknya keluhan dari petani akibat padi hasil panen mereka tidak terbeli oleh Bulog.
Bulan April kali ini, mayoritas petani padi di Kabupaten Nganjuk sedang memasuki masa panen. Kendati demikian, penyerapan gabah milik petani oleh Bulog masih jauh dari target yang semestinya.
Akatoto menyebutkan, saat kunjungan menteri pertanian beberapa waktu lalu, Bulog untuk membeli padi milik petani di musim panen. Hal itu bertujuan untuk memutus rantai distribusi penjualan padi yang terlalu panjang jika harus melalui tengkulak.
Saat meninjau penggilingan gabah, Akatoto sempat kecewa dan menyayangkan kinerja Bulog yang lamban dalam menyerap gabah milik petani. Menurutnya, Bulog seharusnya lebih memprioritaskan gabah milik petani di musim panen seperti sekarang ini. “Bulog seharusnya lebih intensif dalam menyerap gabah petani, apalagi sata ini sedang musim panen,” tandas Akatoto.
Karena itu, Akatoto berharap kedepan agar pihak Bulog mendatangi lokasi penggilingan gabah secara langsung untuk mengambil beras. Lebih lanjut, Akatoto juga mengatakan jika pihaknya akan terus mengawal masalah ketersediaan pangan ini agar target serapan gabah dari petani di Kabupaten Nganjuk bisa tercapai dengan maksimal.
Hal senada juga diakui oleh Suratman, petani sekaligus pemilik penggilingan padi di Kecamatan Jatikalen. Selama ini, dirinya justru banyak didatangi oleh tengkulak daripada oleh Bulog. Dengan, kunjungan Dandim Nganjuk, Suratman mengiginkan agar campur tangan pihak Bulog mampu mendongkrak harga gabah.
“Semoga dengan campur tangan Bulog kami bisa lebih sejahtera. Yang penting Bulog tidak terlalu berbelit dalam proses pembelian gabah petani karena kami juga butuh cepat. Itulah alasan kami beberapa kali memilih untuk menjual hasil panen kami ke tengkulak,” ungkap Suratman.
Mendengar keluhan petani, Akatoto mengaku memiliki tanggungjawab terhadap nasib petani di wilayah Kabupaten Nganjuk. Karena itu jajaran Kodim 0810 Nganjuk terus melakukan pengawalan terhadap masalah ini agar kinerja Bulog lebih maksimal sehingga petani sejahtera dan target penyerapan gabah bisa tercapai. “Soal ketersidaan pangan juga merupakan tanggungjawab TNI, dan kami akan kawal terus agar berjalan dengan lebih baik,” pungkas Akatoto. [ris]

Tags: