Delapan Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata 2021 Tingkat Provinsi Jatim dan Kabupaten

Bupati Salwa Arifin didampingi Kepala DLHP dan Kadis Dikbud saat foto bersama para kepala sekolah peraih penghargaan Adiwiyata 2021 dan dua Lurah di Pendopo Bupati Bondowoso. [ihsan kholil]

Bondowoso, Bhirawa
Sedikitnya delapan sekolah di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur meraih penghargaan Adiwiyata 2021. Dua diantaranya meraih penghargaan dari Provinsi Jawa Timur. Penghargaan didapatkan karena sekolah – sekolah ini berhasil dalam pengelolaan lingkungan hidup yang melibatkan para siswa, guru dan semua pihak di sekolah itu.
Dua sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata 2021 oleh Pemprov Jawa Timur yakni SDN Dabasah 4 dan SDN Maskuning Wetan 2 Pujer. Dan enam sekolah lainnya yang meraih penghargaan tingkat kabupaten antara lain SDN Kejayan 1 Pujer, SDN Blindungan 1, SDN Cindogo 1 Tapen, SMPN 1 Tegalampel, SDN Pakuniran 2 Maesan dan SDN Cermee 5. Di samping itu, Desa/Kelurahan BERSERI, berhasil diraih oleh Kelurahan Dabasah kategori Madya dan Kelurahan Sekarputih dengan kategori Pratama.
Menurut Bupati Bondowoso, Drs KH Salwa Arifin, hal itu dalam rangka upaya pengelolaan lingkungan hidup dan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya. Maka pemerintah melakukan beberapa program strategis, diantaranya Sekolah Adiwiyata, Desa/Kelurahan Berseri dan juga Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup (PFLH).
“Adiwiyata merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup, sedangkan Berseri dan PFLH adalah program dari DLH Provinsi Jawa Timur,” terangnya saat memberikan penghargaan di ruang Peringgitan Bupati, Selasa (28/12).
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dan Perhubungan (DLHP) Bondowoso, Aries Agung Sungkowo, menambahkan bahwa partisipasi sekolah dalam program Adiwiyata tahun ini meningkat dibanding sebelumnya. Karena mereka paham tentang arti pentingnya manfaat lingkungan yang sehat, maka banyak yang mengajukan diri sebagai peserta.
“Kalau tahun – tahun sebelumnya, SD untuk ikut Adiwiyata sangat sedikit dan kebanyakan menolak,” ungkapnya.
Ke depan kata pria yang akrab disapa Agung itu mengaku, dari delapan sekolah tersebut akan dipersiapkan untuk kembali berpartisipasi dalam lomba yang sama. Sedangkan indikator dasar dalam penilaian Adiwiyata adalah sekolah yang mendukung dalam pelestarian lingkungan. Antara lain mencakup kebersihan, pemilahan sampah hingga resapan air dan lainnya. [san]

Tags: