Delapan Titik Jalan Tertimbun Longsoran

Personel Polisi bersama personil BPBD, PMI, Muspika Ampelgading bersama masyarakat saat membersihkan timbunan lonsoran tanah di Desa Lebakharjo, Kec Ampelgading, Kab Malang.

Personel Polisi bersama personil BPBD, PMI, Muspika Ampelgading bersama masyarakat saat membersihkan timbunan lonsoran tanah di Desa Lebakharjo, Kec Ampelgading, Kab Malang.

Kab Malang, Bhirawa.
Wilayah Kabupaten Malang kembali diterjang bencana. Kali ini berupa bencana tanah longsor di wilayah Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Tanah longsor tersebut berada di delapan titik, yakni di jalan kabupaten, tiga di Dusun Sonowangi dan lima di Dusun Lebakharjo, desa setempat.
Bencana tanah longsor yang menerjang Desa Lebakharjo, kata Kapolres Malang AKBP Agus Yulianto, Senin (11/7), kepada wartawan, yakni pada hari Minggu (10/7) malam, pukul 20.15 WIB, dan untuk melakukan evakuasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), maka pihaknya telah menerjunkan personil Polisi baik dari Polsek Ampelgading maupun dari Polres Malang. Selain personil Polisi, juga ada tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), Pemadam Mobil Kebakaran (PMK), Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), dan pamong serta dibantu masyarakat.
Sementara, ketika terjadi tanah longsor jalan yang menghubungkan antar desa di wilayah Desa Lebakharjo lumpuh total. Karena longsoran tanah menutup jalan, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor baik Roda Empat (R4) maupun Roda Dua (R2).
“Dan untuk bisa menembus jalan tersebut, tentunya terlebih dahulu membutuhkan alat berat untuk membersihkan longsoran tanah,” jelasnya.
Agus menegaskan, dalam kejadian tanah longsor tersebut tidak menelan korban jiwa, namun ada kerugian material, yakni dua ekor kerbau mati akibat tertimbun longsoran tanah, serta sebanyak sembilan unit rumah warga rusak juga akibat tertimbun longsoran tanah. Dan untuk saat ini, personil Polisi yang ada di TKP masih membantu masyarakat untuk kegiatan evakuasi, agar jalan desa bisa dilalui kendaraan.
“Kami sudah melaporkan terjadinya bencana tanah longsor di Desa Lebakharjo kepada pimpinan Polri, karena setiap kejadian di wilayah kerja Polres Malang, yang tidak hanya kejadian kriminal, teror, kecelakaan, dan kemacetan saat libur Lebaran, juga kami laporkan terkait adanya bencana alam,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi menambahkan, sebelum terjadinya tanah longsor di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, pada Minggu (11/7) malam kemarin, didahului hujan deras selama 3 jam, yakni sejak pukul 15.55 WIB-19.00 WIB. Sehingga hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Ampelgading tersebut menyebabkan tanah longsor di desa tersebut.
“Saat ini pihaknya sudah menempatkan tiga alat barat untuk membersihkan longsoran tanah. Namun, longsoran tanah yang kita bersihkan hingga kini belum tuntas. Hal itu dikarenakan kondisi cuaca masih hujan sehingga tidak memungkinkan meneruskan pembrrsihan tanah dari badan jalan desa,” jelasnya.
Menurut Hafi, jalan desa yang tertimbun longsoran tanah kini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, tapi harus ekstra hati-hati, karena jalan sangat licin. Sedangkan untuk kendaraan roda empat belum bisa menembus antar desa, dan harus menungggu timbunan tanah hingga dibersihkan oleh alat berat [cyn]

Tags: