Dengan Semangat Harkitnas Risma Minta Pererat Persatuan

Wali Kota Tri Rismaharini menyerahkan penghargaan dalam upacara Harkitnas di Halaman Taman Surya, Senin (21/5). [trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 dimanfaatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membangkitkan kembali sendi-sendi kehidupan warga Surabaya yang dikejutkan oleh serangan bom di tiga rumah ibadah dan kantor kepolisian Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu.
Perangan bom yang mengguncang Surabaya itu tidak membuat penduduk Kota Pahlawan larut dalam duka dan amarah. Justru, bencana kemanusiaan ini menjadi sesuatu hal yang semakin menguatkan rasa persatuan dan kesatuan antar sesama dan umat beragama.
“Tidak boleh menyerah. Usaha dan niat baik yang sudah lama kita pupuk jangan sampai dirusak oleh orang-orang yang ingin memecah belah kerukunan sesama manusia. Kita harus bekerjasama dan berinteraksi antar masyarakat,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memimpin upacara Harkitnas di Halaman Taman Surya, Senin (21/5).
Agar rasa persatuan dan kesatuan antar sesama dan tidak mudah dipecah belah, Wali Kota Risma memberikan contoh seperti halnya sapu lidi. “Jika lidi-lidi tersebut tercerai berai maka sulit untuk mewujudkan persatuan, tetapi jika lidi ini dirangkai maka akan menjadi satu kesatuan yang utuh dan sulit untuk dipecah belah,” ungkapnya.
Dalam upacara Harkitnas bertema Pembangun Sumber Daya Manusia untuk Memperkuat Pondasi Bangsa di Era Digital, Risma juga mengingatkan betapa pentingnya semua warga khususnya generasi muda agar cerdas saat mengakses media sosial utamanya hasutan yang membuat orang atau kelompok bertikai.
Untuk penanggulangan pasca bom, Risma terus melakukan koordinasi dengan jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan melakukan action langsung di lapangan. Di antaranya dengan menerjunkan tim psikolog yang saat ini sedang memantau anak-anak sekolah SD/SMP yang baru pertama masuk sekolah khususnya mengecek kondisi anak-anak yang mengalami trauma dan terdampak pasca bom.
Sebagai wujud penghormatan, Risma, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Danrem beserta jajaran menyerahkan bantuan sosial dan piagam kepada para korban meninggal maupun yang saat ini masih dalam proses perawatan di rumah sakit. Juga kepada anggota kepolisian Polrestabes, pihak rumah sakit, universitas dan tim psikolog atas keberanian, pengorbanan dan dedikasi dalam mengamankan tempat ibadah serta menjaga ketertiban Kota Surabaya.
“Jadi, 41 penghargaan ini kami berikan kepada mereka yang nyata-nyata berjuang sehingga terjadi pencegahan,” katanya.
Monic Dewi Andini, istri dari mendiang Aloysius Bayu Rendra yang menerima penghargaan menyampaikan, tragedi ini menjadi spirit baru bagi dirinya dan keluarga yang ditinggalkan agar terus berjuang untuk meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh mendiang Bayu. “Bersatu kembali dan tidak perlu lama bersedih. Mari bersama-sama bangkit untuk memajukan Kota Surabaya dan Indonesia,” tandasnya. [dre]

Tags: