aksi-aktivis-Surabaya-di-depan-gedung-Negara-Grahadi.
Surabaya, Bhirawa
Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Aktivis Surabaya (ASAS) melakukan aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Senin (25/5) siang. Aksi ini dilakukan untuk mendesak pihak kepolisian dalam mengusut tuntas atas perkara penusukan yang menyebabkan rekannya aktivis, Jopi Peranginangin meninggal dunia.
Beberapa poster dibentangkan oleh puluhan aktivis 98 dalam aksinya. Antara lainnya ‘Jokowi jangan tidur, sementara banyak aktivis yang mati tersungkur’, ‘Polri harus mengusut tuntas’, serta ‘stop kekerasan pada aktivis’.
” Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang peduli dan mampu bertindak tegas untuk penghentian atas segala bentuk kekerasan. Polisi harus mengusut tuntas pembunuh Jopi serta dalangnya,” teriak koordinator aksi, Udin Sakera dalam orasinya.
Udin menambahkan, yang dialami mantan aktivis partai demokratik sekaligus pegiat di alinasi masyarakat ada nusantara, Jopi tewas ditikam oleh pelaku yang tak dikenal di Jakarta pada 23 Mei lalu.
“Keperahatinan ini, kami dari asas harus turun kejalan menyuarakan kepada masyarakat jawa timur khususnya masyarakat surabaya, bahwa kekerasan sampai saat ini masih seering terjadi terhadap kawan-kawan aktivis yang melakulan pendampingan pada masyarakat. Bagi kami aktivis ASAS, jopi adalah sebagai bagian dari banyaknya para aktivis pro demokrasi yang mengalami kekerasan yang selama ini terjadi di negeri ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Wardoyo salah satu dari puluhan aktivis juga mengatakan, keadaan kekerasan yang terjadi di Indonesia sering dilakukan sekelompok masyarakat terhadap masyarakat lainnya. dirinya bersama aktivis Surabaya menuntut pihak kepolisian menangkap dalang pembunuhan Jopi.
” Segera Polisi bertindak tegas untuk menangkap serta mengungkap dalang dibalik terbunuhnya aktivis Jopi Peranginangin. Serta meminta pak Jokowi bersikap tegas atas terbunuhnya aktivis pejuang agrarian,” ujarnya.
Untuk diketahui, Jopi Peranginangin tewas ditikam pelaku tak dikenal di kawasan Kemang Selatan pada Sabtu (23/5) dini hari.? Jopi diduga tewas akibat luka tusukan dari belakang di sebelah kanan, yang menyebabkan pendarahan cukup parah dan menyumbat paru-parunya. (geh)
