Design Surat Suara Pilkada Sidoarjo Diprotes

Calon Bupati MG Hadi Sutjipto menunjukkan gambar dirinya di surat suara sementara. [achmad suprayogi/bhirawa]

Calon Bupati MG Hadi Sutjipto menunjukkan gambar dirinya di surat suara sementara. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Design surat suara sementara yang akan digunakan dalam Pilbup Sidoarjo pada 9 Desember 2015 mendatang banyak diprotes Paslon Bupati Sidoarjo peserta Pilbup Sidoarjo. Pasalnya, masih ada foto Paslon yang tidak sesuai dengan faktanya.
Protes terjadi ketika KPUD Sidoarjo menggelar persetujuan design surat suara kepada para Paslon Bupati Sidoarjo mulai Nomor urut 1, 2, 3 dan 4, Selasa (27/10) di Ruang Pertemuan Kantor KPUD Sidoarjo.
Paslon Bupati Sidoarjo Nomor urut 1, MG Hadi Sutjipto SH MM yang hadir secara langsung mengatakan kalau bentuk surat suara ini masih ada kelemahan. Terobosan KPUD untuk memasang hologram dan mikrotek dalam surat suara merupakan sesuatu yang bagus. Namun sayangnya hologram itu tak dipasang permanen seperti halnya hologram yang tertera pada uang, tetapi ini hologramnya tempelan. ”Kalau tempelan dan bisa dilepas itu nanti bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab. Maka kami memberikan masukan kepada KPUD untuk memperhatikan sistem keamanan yang lemah ini ,” jelas Hadi Sutjipto.
Padahal, kondisi masyarakat yang sudah modern seperti sekarang ini sudah banyak percetakan yang bisa mencetak hologram secara permanen. Sehingga Hadi Sutjipto yang mempunyai jargon Sidoarjo Hatiku berharap, agar tidak terjadi protes dikemudian hari, KPUD harus memperhatikan masukan-masukan yang diberikan.
Sementara untuk Paslon Nomor 2 yang dihadiri Calon Wakil Bupatinya, Tan Mei Hwa bersama timnya, tidak memberikan masukan dan menerima apa yang telah diberikan KPU Sidoarjo. Sedangkan untuk Paslon Nomor 3, yang juga dihadiri Calon Wakil Bupatinya saja, Nur Achmad Syaifuddin meminta kepada KPU Sidoarjo agar foto-foto yang dipasang bisa diganti. ”Jangan foto ini, karena kami juga mengerimkan banyak foto ke KPU Sidoarjo dan tidak hanya satu foto,” pinta Cak Nur–sapaan akrabNur Achmad Syaifuddin.
Sedangkan Paslon Nomor 4, Warih Andono-Imam Sugiri yang hadir berdua, juga meminta agar foto-fotonya didesign ulang. Menurutnya, KPU Sidoarjo diskriminasi, foto yang ditampilkan miliknya kelihatan sangat kecil, dibanding dengan Paslon yang lain. ”KPU Sidoarjo Diskriminatif dalam pemasangan foto. Sehingga foto wajah-wajah kami tidak tampak besar seperti lainnya. Mohon didesign ulang,” jelas Imam Sugiri.
Menanggapi protes atau berbagai masukan itu, Ketua KPU Sidoarjo, Zainal Abidin menegaskan kalau kegiatan ini memang dalam rangka meminta masukan dari para Paslon. Jadi, memang seperti ini yang kami diharapkan, agar nantinya tidak menimbulkan masalah. ”Lebih baik diprotes sekarang ini, dari pada nanti setelah pelaksanaan menimbulkan masalah. Oleh karena itu akan saya perhatikan masukan-masukan dari masing-masing Paslon ini,” tegas Zainal Abidin. [ach]

Tags: