Di PP Genggong Puti Janjikan Madin Plus

Puti bersama Pengasuh dan ribuan santriwati Ponpes Genggong Probolinggo.

Probolinggo, Bhirawa
Blusukan ke Pondok Pesantren (Ponpes) di kabupaten Probolinggo calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno. Ia mempromosikan program ‘Madin Plus’ yakni rencana kebijakan anggaran untuk memperkuat lembaga madrasah diniyah (Madin). Di Ponpes Nurul Qodim Probolinggo Puti Terpukau Grup Sholawat Syubbanul Muslimin.
Rencana kebijakan tersebut disampaikan Puti Guntur Soekarno saat bersafari politik ke Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Rabu 14/3 sore.
Namun, sebelum mengemukakan kebijakan itu, di hadapan ribuan santri dan alumni Pesantern Genggong, berorasi kebangsaan. Disebutnya, antara kaum nasionalis, seperti kakeknya, memiliki ikatan komunikasi dengan para kiai Nadhlatul Ulama (NU), seperti KH. Hasyim Asyari, terkait perkembangan dan pembangunan bangsa Indonesia.
Apabila kakek saya Soekarno minta sepuluh pemuda untuk mengoncang dunia, maka beri saya sepuluh santri dan satriwati untuk menguncang Jawa Timur,” ungkap Puti cucu sang Proklamator Republik Indonesia Soekarno itu, saat berorasi.
Ketika dirinya ditunjuk untuk menjadi wakil Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), ingin memperkuat hubungan antara ulama dengan kaum nasionalis, paparnya.
Dimana Gus Ipul dan saya kemudian menggagas program ‘Madin Plus’. Disebut ‘plus’ karena kami berdua ingin menambah dan memperluas penerima Biaya Operasional Santri Madrasah Diniyah,” ujarnya.
Selanjutnya program itu, dicantumkan dalam dokumen visi-misi dan janji kerja Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno, pasangan nomor 2. “Plus berikutnya adalah melanjutkan dan memperluas insentif bagi khafidz dan khafidzah, ustad dan ustadzah Madrasah Diniyah, maupun Pesantren,” terangnya.
Bersama Gus Ipul, dirinya ingin meletakkan pondok pesantren dalam posisi sangat penting dan strategis. Yaitu sebagai tempat untuk mencetak generasi penerus unggul dan berakhlak. “Penguatan peran pondok pesantren sebagai pusat pendidikan agama dan akhlak,” tegasnya.
KH. Mohamad Hasan Saiful Islam, pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, menceritakan, hubungan antara Puti Guntur dengan keluarga besar Pesantern Genggong, sangat dekat. Sebab, antara kakek keduanya pernah menjalin hubungan yang sangat erat pada jaman kemerdekaan.
Apalagi, majunya Gus Ipul dalam Pilgub Jawa Timur juga berawal dari musyawarah para kiai di Pesantren Genggong. Yang kemudian difinalkan di Pondok Pesantren Bumi Shalawat Tulangan Sidoarjo, ungkapnya.
“Memang sejak dulu, antara hijau (ulama, red) dengan merah (nasionalis, red), punya hubungan yang sangat erat dan selalu bergandengan. Tentunya dengan program dari Gus Ipul dan Mbak Puti, sangat menarik bagi kalangan pesantren,” jelasnya.
Setelah dari Pesantren Zainul Hasan Genggong, Puti Guntur Soekarno melanjutkan safari politiknya ke sejumlah pesantren lain di Kabupaten Probolinggo. Diantaranya Pondok Pesantren Nurul Jadid Tanjung, Kecamatan Paiton, Pondok Pesantren Nurul Qodim Kalikajar, Kecamatan Paiton, dan berakhir di Pondok HATI Toroyan, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan.
Pondok Pesantren Nurul Qodim, ia bertemu dengan pengasuh pesantren KH Hasan Abdul Jalal dan ribuan santrinya. Untuk menyambut kedatangan Puti, ponpes telah menyiapkan sebuah grup sholawat dari sekolah ini, yakni Syubbanul Muslimin. Grup sholawat ini menyanyikan beberapa lagu dengan iringan rebana yang rampak, membuat Puti terpukau.
Pasalnya grup tersebut menjadi peraih penghargaan pertama kategori “Silver Play Button” dari Youtube karena prestasinya meraup 100 ribu subcriber pada akun resmi Youtube milik mereka.(Wap)

Tags: