Di Tengah Pandemi, MTsN Kota Probolinggo Bergelimang Prestasi

Tawin, kasek MTsN kota Probolinggo bersama para siswa berprestasinya. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Beragam prestasi diraih MTs Negeri Kota Probolinggo sepanjang 2020. Prestasi yang diukir para siswa ini membuktikan, kualitas pendidikan di Madrasah Tsanawiyah tak kalah dengan sekolah lain. Hal ini diungkapkan Drs Tawin MPdI, Kasek MTsN Kota Probolinggo.
Menurut Drs Tawin, Prestasi ini tak hanya diraih di tingkat kota. Ada prestasi yang diraih di tingkat provinsi, bahkan di tingkat nasional. Bahkan, didominasi prestasi dari Kompetisi Sains Nasional (KSN) maupun Kompetisi Sains Madrasah Online (KSMO).
Maklum, mata pelajaran sains khususnya dari kelas olimpiade menjadi salah satu program kelas unggulan yang dimiliki MTs Negeri Kota Probolinggo. Selain kelas olimpiade, program kelas unggulan lainnya yang digagas madrasah ini adalah kelas Tahfidz, kelas IT, dan kelas reguler.
Penyerahan tropi juara I KSN IPS tingkat Kota Probolinggo diserahkan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo. Selain prestasi akademik, keberhasilan siswa MTsN juga terlihat dari prestasi nonakademik melalui beragam kegiatan ekstrakulikuler. Tahun 2020 lalu, meraih juara I dalam ajang Kompetisi Robotik Tingkat Nasional. Tahun ini, keberhasilan di tingkat nasional diukir dalam Kompetisi Pencak Silat putra maupun putri di VII kelas yang berbeda. Yakni, kelas D, E, F, I, J, K, dan kelas N.
“MTs Negeri Kota Probolinggo, berupaya mewujudkan madrasah yang cerdas, inovatif, bertakwa, dan berakhlaqul karimah, sekaligus berwawasan lingkungan. Madrazah ini akan menjadi besar jika mendapat dukungan penuh dari para orang tua. Sebab, di tingkat tsanawiyah itu berbeda dengan tingkat aliyah,” tuturnya.
Di dampingi Waka Kesiswaan, Abdul Manaf, Drs Tawin menyebutkan, para siswa di tingkat tsanawiyah belum bisa mandiri. ”Misalnya, pembinaan karakter di madrasah di mulai saat anak masuk wilayah madrasah membudayakan salam, salat dhuha berjamaah, membaca Alquran bersama, dan berdoa bersama. Meski dengan berbagai macam karakter anak, komitmen kami bagaimana agar anak-anak MTs ini memiliki karakter yang bagus,” lanjutnya.
Gelaran KSMO 2020 membawa nama harum nama MTs Negeri Kota Probolinggo. Salah satu siswa terbaiknya meraih juara I tingkat Jawa Timur. Namun, setelah anak – anak di rumah, juga diharapkan melakukan kebiasaan seperti dilakukan di madrasah. Maka perhatian orang tua sangat dibutuhkan. Begitu juga dengan beragam prestasi yang berhasil diraih. Baik pembinaan karakter, peningkatan potensi pengetahuan, membutuhkan kolaborasi yang baik antara sekolah, guru, siswa, dan orang tua.
Ketika ditanya rencana pemerintah membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat kondisi sudah memungkinkan pada 2021, Tawin menyatakan kesiapan madrasahnya. Yakni, untuk mengikuti kebijakan pemerintah menyelenggarakan pembelajaran dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat sebagai bagian dari era normal baru.
Kurikulum yang diberlakukan juga sudah disiapkan sesuai Keputusan Dirjen Pendis Nomor 2791/2020 tentang Kurikulum Darurat Masa Covid 19 per 18 Mei 2020. Kepala madrasah yang bercita-cita menjadikan MTs Negeri Kota Probolinggo, sebagai satu-satunya madrasah berbasis IT ini terus berupaya menjadikan tantangan sebagai peluang dalam mewujudkan visi misi madrasah.
Sejak 18 Maret lalu, pemerintah memutuskan seluruh aktivitas PTM ditiadakan dan diganti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19. Kebijakan ini langsung direspons MTsN 1 Probolinggo dengan beradaptasi menggunakan e-learning untuk menunjang pembelajaran secara Daring.
“Memang tidak mudah dilakukan, namun semangat siswa-siswi MTsN 1 Probolinggo ini patut menjadi teladan. Betapa tidak, pandemi ternyata tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap berprestasi. Di tahun 2020 ini, MTs Negeri 1 Probolinggo berhasil mempertahankan gelar Juara 1 dalam Lomba Detekftif Kecil Sungai Memantau Bersama (Diksun Mama) yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Juni lalu. Vlog yang disajikan siswa MTsN 1 Probolinggo dengan meneliti pencemaran kali Banger Kota Probolinggo, ternyata menjadi poin tersendiri bagi panitia.
Selain berhasil menjadi terbaik dalam lomba Diksun Mama, prestasi gemilang juga didulang dari lomba akademik. Dalam Lomba Kompetisi Nasional (KSN) tingkat kota yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Agustus lalu misalnya. Dari tiga bidang studi yang dilombakan yakni IPA, IPS dan Matematika, gelar juara 1 untuk IPA dan IPS berhasil diborong oleh siswa-siswi MTs Negeri 1 Probolinggo.
Aisyah Nurul Aizzah, siswi dari kelas IX Olimpiade peraih juara I KSN tingkat kota bidang studi IPA, mengaku bersyukur menjuarai KSN tingkat kota, mengingat persiapan sebelum mengikuti lomba begitu singkat. ”Seminggu empat kali saja tatap muka pembinaan sama guru dan latihan soal-soal. Jadi, kebanyakan belajarnya secara daring, lewat zoom,” ungkap Aisyah.
Tak berbeda dengan Aisyah, Irma Setyaningrum peraih juara I KSN tingkat kota bidang studi IPS, juga mengaku pembelajaran daring menuntutnya untuk lebih aktif. Satu lagi prestasi membanggakan diraih MTs Negeri 1 Probolinggo baru-baru ini. Lomba Pra Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Nasional yang dihelat Kementerian Agama RI, siswi MTs Negeri 1 Probolinggo bernama Nur Fatimatuz Zahra. Dia berhasil menyisihkan ratusan pejuang Olimpiade Matematika dari berbagai daerah se-Indonesia dengan membawa pulang medali perunggu. Kali ini, Nur Fatimah berhasil mengumpulkan skor 97 poin sementara peraih medali emas skor tertinggi di posisi 125 poin. [wap]

Tags: