Diduga Terlibat Terorisme, Polres Probolinggo Periksa Lutfianto

Polisi memeriksa rumah ML untuk cari bukti keterlibatannya di jaringan teroris.

(Mertua Ternyata Anggota Aktif JAT)
Probolinggo, Bhirawa
Hingga siang ini Muhammad Lutfianto (ML) alias Lutfi alias Lut bin Munal Al Musari alias Musari (23) masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Probolinggo Kota. ML masih diperiksaan terkait kasus kepemilikan senjata tajam (sajam) dan dugaan keterlibatannya dalam jaringan terorisme. Mertua ML ternyata anggota aktif JAT. Hal ini diungkapkan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alvian Nurrizal, Jum’at [16/2].
ML masih menjalani serangkaian pemeriksaan. Untuk kasus kepemilikan sajam, polisi sedang menyelesaikan pemeriksaan dan pemberkasan berkas perkaranya. Sedangkan untuk kasus dugaan keterlibatan dalam aksis terorisme, polisi masih menyelidikinya, katanya.
Sejak kemarin, polisi sudah memeriksa kembali rumah masa kecil ML dan kontrakan ML bersama istrinya. Pada penggeledahan ulang, polisi berusaha mencari bukti – bukti yang bisa memperkuat dugaan keterlibatan ML dalam jaringan terorisme.
Dugaan itu muncul setelah niatan ML ini ingin melukai polisi. Di hadapan penyidik, ML menganggap polisi itu sebagai pimpinan thagut, golongan yang suka membanggakan hukum buatan manusia dibandingkan hukum agama islam.
Menurut AKBP Alvian Nurrizal, untuk keterlibatannya dalam dugaan jaringan terorisme masih penyelidikan. Saat ini, pihaknya sedang mendalami kasus ini. Belum ada kepastian , apakah ML akan dibawa Densus 88 atau tidak.
“Kami akan tunggu prosesnya. Tapi kalau mau dibawa densus syaratnya harus selesai dulu berkas kepemilikan sajam ini,” tandasnya.
Polres Probolinggo Kota juga menemuman fakta baru saat menggeledah rumah ML Selain menemukan buku ‘Al Umdah’, ‘Kalau Bukan Tauhid Apalagi’, dan satu lembar aqidah jihad, Korps Bhayangkara juga menemukan istri, anak dan mertua tersangka.
Dalam pemeriksaan, mertua tersangka B ini diduga menjadi anggota aktif Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Bahkan, informasi yang didapatkan di internal kepolisian, B, mertua ML ini beberapa kali mengikuti kegiatan pengkaderan dan pertemuan JAT.
Indikasi kuat, ML ini juga mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan, ia mengklaim pihaknya yang menemukan fakta itu. Namun, pihaknya tidak bisa menindaklanjutinya, karena bukan jalurnya. Ia mengatakan, untuk urusan dugaan teroris dan selebihnya, akan ditangani Densus 88, paparnya.
Saat ini kami fokus pada kasus kepemilikan pedang dan niatnya mau menyerang polisi. Urusan teroris dan jaringannya siapa, Densus 88 yang mengerti datanya. Bukan tidak mungkin ML akan dibawa Densus 88, tapi untuk sementara jangan dulu, kami selesaikan pemeriksaan terhadap kepemilikan pedangnya,” tegasnya
ML sendiri mengaku, ingin menerapkan hukum Allah beserta orang-orang yang ingin menegakkan hukum Allah. Saya tidak ingin hukum manusia ini merajelala. Polisi ini taghut. Barang siapa membunuh taghut akan masuk surga,” ujarnya.
Ia mengakui ingin melukai polisi. Ia menunggu kelengahan polisi. Ia memang sengaja berdiri di depan Polres Probolinggo Kota. Ia menunggu polisi yang keluar dan akan langsung diserangnya. “Saya memang lihat waktu, saya lihat jam terus. Polisi itu kafir,” tandasnya.
ML mengaku belajar pikiran semacam itu dari video di YouTube dan aneka bacaan di internet dan buku. Saya tidak pernah mengikuti latihan perang atau sejenisnya. “Saya tahu polisi itu taghut ya dari video – video itu. Saya mau berjihad,” tambahnya.(Wap)

Tags: