Dinkes Gelar Lokakarya Kecamatan Bebas TBC

Lokakarya kecamatan bebas TBC di Tegalsiwalan. [wiwit agus pribadi]

1.299 Kasus TBC di Probolinggo 2019
Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian kasus TBC melalui Gerakan 1-20 di Kabupaten Probolinggo terus dilakukan secara bergiliran di setiap kecamatan yang ada sebanyak 24 kecamatan, kali ini dilakukan di Kecamatan Tegalsiwalan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar lokakarya kecamatan bebas TBC di Pendopo Kecamatan Tegalsiwalan.
Kegiatan lokakarya kecamatan bebas TBC ini diikuti oleh 40 orang peserta dari 12 desa se-Kecamatan Tegalsiwalan. Selama kegiatan ini mereka mendapatkan pemaparan materi tentang kebijakan, sosialisasi dan analisa situasi program TBC di Kabupaten Probolinggo, peran dan tugas kader TBC serta sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan kasus TBC
Lokakarya kecamatan bebas TBC ini dibuka secara resmi oleh Camat Tegalsiwalan A’at Kardono dan jajaran Forkopimka Tegalsiwalan didampingi oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Liliek Ekowati, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Veronica serta Kepala Puskesmas Tegalsiwalan.
Dalam kesempatan tersebut Camat Tegalsiwalan A’at Kardono dan Forkopimka Tegalsiwalan melakukan penyematan rompi Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC serta menandatangani komitmen Kecamatan Bebas TBC.
Camat Tegalsiwalan A’at Kardono, mengharapkan agar kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Tegalsiwalan. “Mudah-mudahan kegiatan ini benar-benar mampu mewujudkan Kecamatan Tegalsiwalan bebas TBC,” harapnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Liliek Ekowati mengatakan Tuberkulosis (TB) saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia yang telah berkembang sejak tahun 1995. WHO melaporkan bahwa di tingkat global terdapat sekitar 9,6 juta kasus TBC baru dengan 3,2 juta kasus diantaranya adalah perempuan pada tahun 2015.
“Sebanyak 1,5 juta kematian terjadi karena TB, dimana 480.000 kasus adalah perempuan. Dari kasus TBC tersebut ditemukan 1,1 juta (12%) HIV positif dengan kematian 320.000 orang (140.000 orang adalah perempuan) dan 480.000 TBC Resistan Obat (TB-RO) dengan kematian 190.000 orang. Dari 9,6 juta kasus TBC baru, diperkirakan 1 juta kasus TBC anak (dibawah usia 15 tahun) dan 140.000 kematian/tahun,” katanya.
Menurut Liliek, di Kabupaten Probolinggo jumlah kasus TBC pada tahun 2018 sebanyak 1.707 kasus. Dimana terdapat 1.527 kasus (89%) diobati sampai sembuh dan pengobatan lengkap, 12 kasus (1%) gagal pengobatan, 46 kasus (3%) drop out dan 117 kasus (7%) meninggal dunia. “Pada tahun 2019 bulan Januari hingga September ditemukan kasus TBC sebanyak 1.299 kasus,” jelasnya.
Liliek menambahkan, di Kecamatan Tegalsiwalan jumlah kasus TBC pada tahun 2018 sebanyak 64 kasus, dimana terdapat 57 kasus (89%) diobati sampai sembuh dan pengobatan lengkap dan 7 kasus (11%) meninggal dunia. “Pada tahun 2019 bulan Januari sampai dengan bulan September ditemukan kasus TBC sebanyak 79 kasus yang terdiri dari 6 kasus TBC anak dan 73 kasus TBC dewasa dengan rincian 22 kasus TBC dengan konfirmasi bakteriologis dan 57 kasus dengan TBC klinis,” terangnya.
Terkait dengan hal tersebut jelas Liliek, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo mencoba untuk membuat mini pilot project lokakarya kecamatan bebas TBC di Kecamatan Tegalsiwalan guna meningkatkan pencegahan dan pengendalian kasus TBC di Kecamatan Tegalsiwalan dan memutus rantai penularan sejak dini di masyarakat.
“Kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan adalah bila ditemukan satu orang penderita TBC maka sebanyak 20 orang di sekitarnya wajib diskrining dan dimasukkan pada formulir skrining TBC pada form TB 16K. Dengan demikian diharapkan dari kegiatan ini dapat mencegah dan mengendalikan kasus TBC yang belum pengobatan,” tambahnya. [wap]

Tags: