Disnak Provinsi Jawa Timur Gandeng Tanihub Pasarkan Produk Hewan

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemotongan unggas (ayam, bebek, itik) di Rumah Potong Unggas di Jatim masih terus berproduksi. Tetapi disisi lain, pemasaran hasil pemotongan unggas masih mengalami kendala. Hal itu dijumpai di RPH Unggas yang tidak memiliki unit pengolahan asal hewan.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Wemmi Niamawati mengatakan, dampak dari Covid-19 maka banyak pedagang daging ayam, perusahaan fast food, atau restoran cepat saji tidak banyak mengambil dari RPU.
“Sehingga produksi jalan, tetapi pemasarannya yang kini masih susah. Karena orang sudah tidak berani keluar rumah membeli ayam di pedagang daging ayam, atau kunjungan pelanggan ke restoran juga turut menurun,” katanya.
Lain halnya, dengan RPU yang sudah memiliki unit pengolahan, sehingga mereka lebih mudah memasarkan produknya tidak hanya berupa ayam potong, namun bisa berupa produk kemasan lainnya.
Saat ini di Jatim ada 24 RPU yang telah bersertifikasi NKV (Nomor Kesehatan Veteriner), yang berada di delapan kabupaten dan dua kota. Untuk pemotongan ayam di 24 RPU sebanyak 453.600 ekor per hari atau per bulannya bisa mencapai 13 juta ekor.
Menilik sulitnya pemasaran di tengah wabah Covid-19 ini, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur berinisiatif untuk menggandeng tanihub untuk memasarkan produk asal hewan. Tanihub merupakan usaha bisnis online yang menjual hasil pertanian.
Begitupula dengan telur ayam. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur juga berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pengumpul pengolah telur konumsi. Setidaknya telur yang disediakan sebanyak 15 ribu ton.
Disisi lain, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dengan mewabahnya Covid-19, bekerjasama dengan stakeholder telah banyak menyumbangkan telur dan susu pada warga terdampak, instansi kesehatan, rumah sakit, panti asuhan, dan lebih banyak lagi. [rac]

Tags: