Disnakertransduk Genjot Program Penurunan TPT

Kadisnakertransduk Jatim Dr Drs H M Sukardo MSi saat mengantarkan calon transmigran di Transcito, Surabaya.

Kadisnakertransduk Jatim Dr Drs H M Sukardo MSi saat mengantarkan calon transmigran di Transcito, Surabaya.

Pemprov, Bhirawa
Dari data Badan Pusat Statistik Jatim menyebutkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim pada Februari 2016 sebesar 4,14 persen atau 849.000 orang mengalami penurunan sekitar 0,33 poin, jika dibandingkan Agustus 2015 sebesar 4,47 persen atau 906.900 orang.
Penurunan angka TPT pada Februari 2016 relatif lebih tinggi dibandingkan periode Februari 2015 yang hanya sebesar 0,17 poin. Penurunan TPT yang kontinyu ini diharapkan dapat mencapai target yang ditetapkan Pemprov Jatim yaitu sebesar 3,0 persen.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Dr Drs H M Sukardo MSi mengatakan, penurunan jumlah pengangguran terbuka itu dinilai luar biasa, hal ini seiring pelaksanaan program kerja Disnakertransduk Jatim dalam mengurangi TPT.
Banyak program kerja Disnakertransduk dalam menurunkan TPT di Jatim diantaranya menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan menggelar pelatihan wirausaha baru, maupun pelatihan terhadap 7.600 pekerja ter PHK (terkena pemutusan hubungan kerja, red) dalam meningkatkan kompetensinya selama lima hari bekerjasama disnaker kab/kota serta melibatkan serikat buruh mendapatkan peserta secara by name by address (nama dan alamat jelas).
Program kerja lainnya diantara memperbanyak pencari kerja pemagangan formal baik dalam negeri maupun luar negeri, misalkan ke Jepang dan negara lainnya. Melibatkan perusahaan, Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) dengan prioritas pencari kerja yang berada di wilayah ring satu Jatim, seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan. Saat ini pemagangan lebih dari 3.600 orang, sedangkan tahun 2015 sebanyak 4.700 orang.
“Pemagangan di daerah juga diperbanyak dengan didukung anggaran Pemprov melalui APBD, juga ada APBN dan juga CSR (corporate social responbility) dari pihak ketiga untuk stimulasi mandiri masyarakat,” katanya.
Program penurunan TPT, lanjutnya, pihaknya melangsungkan pelatihan kompetensi sertifikasi juga dilakukan melalui BLK maupun UPT Pelatihan Kerja Disnakertransduk Jatim dengan memperbanyak jumlah peserta.
Tahun 2016, target pelatihan di 16 UPT Pelatihan Kerja mencapai 18.500 orang memiliki kompetensi sertifikasi oleh LSP dan BNSP, sedangkan tahun lalu hanya 11.500 orang.  Selain itu, terdapat kegiatan Job Fair yang mempertemukan pencari kerja dan pengusaha dengan pelaksanaan dilakukan setiap bulan di kantor Disnakertransduk Jatim.
Berkaitan dengan TKI, Sukardo mengatakan, Disnakertransduk Jatim juga berupaya menekan jumlah tenaga kerja yang dideportasi dengan melangsungkan sosialisasi ke daerah agar melengkapi persyaratan serta mempunyai keahlian atau ketrampilan yang tersertifikasi.
Transmigrasi juga menjadi program penurunan TPT, Disnakertransduk juga melangsungkan pengiriman transmigrasi dengan jumlah lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2016, ditargetkan 550 KK diberangkatkan sebagai transmigran, 100 KK dibiayai APBD dan 450 dari pemerintah pusat. Saat ini ada lebih dari 16 provinsi di Indonesia yang minta warga Jatim transmigrasi ke wilayahnya. [rac]

Tags: