Disparbud Kabupaten Malang Optimis Penuhi Target Pengunjung TWAW

Wisata legenda Taman Wisata Air Wendit Desa Mangliawan, Kec Pakis, Kab Malang masih banyak dikunjungi wisatawan.

(Selama Libur Natal dan Tahun Baru)
Kab Malang, Bhirawa
Selama libur Natal dan Tahun Baru 2020, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang telah menargetkan jumlah pengunjung di Taman Wisata Air Wendit (TWAW), Desa Mengaliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, sebanyak 30 ribu orang pengunjung.
Sekretaris Disparbud Kabupaten Malang Rofiq, Rabu (1/1), kepada Bhirawa mengatakan, target 40 ribu jumlah pengunjung wisata di TWAW, target ini tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, yakni sebanyak 50 ribu orang pengunjung. Hal ini dikarenakan, di wilayah Malang Raya ini banyak tempat-tempat wisata baru. Sehingga berdampak pada penurunan jumlah pengunjung di TWAW. “Kami optimis jika TWAW masih menjadi ikon masyarakat. Sebab, TWAW merupakan tempat wisata legenda,yang tidak dimiliki tempat-tempat wisata lainnya,” paparnya.
Menurutnya, TWAW sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, sehingga masyarakat di Jawa Timur (Jatim) sudah mengenal tempat wisata alam, dan telah memiliki daya tarik tersendiri. Bahkan, di TWAW juga memiliki sumber mata air yang disakralkan oleh umat Hindu Tengger. Mengingat, TWAW sendiri memiliki puluhan sumber mata air yang cukup besar, dan bahkan sumber air tersebut juga dimanfaatkan masyarakat Kota Malang untuk kebutuhan air bersih.
“Kami sangat optimis jika jumlah pengunjung di TWAW selama Natal dan Tahun Baru 2020 bisa mencapai target. Karena tempat wisata legenda tersebut, hingga kini masih dihuni ratusan monyet, yang tidak dimiliki tempat wisata lain di Malang Raya Ini, sehingga hal itu menjadi daya tarik para wisatawan,” jelas Rofiq.
Dia mengaku, jika selama ini keberadaan TWAW kalah dengan tempat-tempat wisata yang baru, baik itu tempat wisata di Kota Malang maupun Kota Batu. Dan di Kabupaten Malang sendiri juga memiliki banyak tempat wisata pantai yang tidak kalah dengan tempat wisata lainnya, diantaranya Pantai Balekambang, Ngeliyep, Sendangbiru, Tiga Warna, dan Sipelot, dari 50 wisata pantai yang berada di wilayah Kabupaten Malang.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang saat ini kesulitan untuk menambah sarana dan prasarana di TWAW, karena tidak lama ditambah bangunan wahana baru terjadi kerusakan. Hal ini disebabkan bukan hanya sebagian tangan-tangan jail para pengunjung, tapi juga disebabkan penghuni satwa yang ada di dalam TWAW,” ungkapnya.
Rofiq melanjutkan, jumlah monyet sebagai penghuni di TWAW jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan, karena hingga kini pihaknya tidak memiliki data pasti. Dan hingga kini pun, pihaknya dan masyarakat di sekitar TWAW tidak pernah menemukan monyet mati. Sehingga tempat wisata legenda itu telah memiliki misteri yang belum bisa diungkap. Sedangkan keberadaan monyet terdapat dua kubu, yakni kubu barat dan timur. Dan jika terjadi perkelaian, maka akan merusak fasilitas wisata yang yang ada dalam TWAW.
Dan itu, dia katakan, yang membuat Pemkab Malang kesulitan untuk menambah fasilitas yang ada di TWAW. Sehingga pihaknya menjual TWAW kepada pengunjung, yakni menjual legenda. “Dan jika dibandingkan dengan tempat-tempat wisata yang modern, tentunya wisata legenda ini kalah jauh. Tapi kami optimis TWAW masih menjadi ikon wisata di Kabupaten Malang,” tandasnya. [cyn]

Tags: