Dispartabud Kota Batu Bangun Wisata Petik Sayur

Wisata Petik SayurKota Batu, Bhirawa
Upaya menjual brand image wisata petik sayur ternyata terhalang oleh kesiapan petani. Wisatawan seringkali kecewa karena wisata petik sayur yang ditawarkan ternyata belum siap panen atau bahkan sudah habis dipanen.
Oleh karena itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Kota Batu akhirnya memilih Desa Sumberejo sebagai sentra wisata petik sayur organik. Tujuannya agar wisatawan bisa langsung ke sentranya, tanpa harus berkeliling di sejumlah lahan pertanian sayur di Kota Batu.
“Selama ini, wisatawan mendatangi sejumlah desa, terutama di wilayah kecamatan Bumiaji, seperti desa Sumberbrantas, Tulungrejo, Bulukerto dan Bumiaji. Untuk meningkatkan animo petik sayur, Dispartabud akan membuat sentra di desa Sumberejo kecamatan Batu terlebih dahulu,” ungkap Sekretaris Dispartabud, Khomarudin kepada Bhirawa, Kamis kemarin (21/5).
Untuk pembangunan sentra petik sayur organik ini, Dispartabud mengalokasikan anggaran sebesar Rp335 juta. Dijelaskan, anggaran sebesar itu rencananya akan digunakan untuk pembuatan rumah sawah sebagai penginapan bernuansa pedesaan, green house, play ground area, dan outbond, serta penambahan transportasi wisata kereta kelinci dan becak gowes.
“Pembangunannya secara bertahap, dimulai dari hal yang prioritas terlebih dahulu,” tukas Khomarudin.
Diakui, selama ini upaya memasarkan desa wisata belum berjalan maksimal. Sejumlah program yang dipasarkan belum mampu menarik minat wisatawan karena kurang siapnya masyarakat dalam menerima kedatangan wisatawan di desanya. “Wisata petik apel dan strowbery sudah berkembang cukup bagus dan menjadi pilihan utama wisatawan. Sementara wisata petik sayur dan mawar masih sepi peminat. Makanya kita akan segera benahi, diantaranya dengan mengoptimalkan pembangunan sentra petik sayur oganik di desa Sumberejo,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, agar memiliki nilai tambah, sayur yang ditawarkan di sentra petik sayur adalah sayur organik karena, lebih enak, aman dan sehat dikonsumsi. Program ini sekaligus untuk mendukung program pertanian organik yang dicanangkan Walikota Batu sejak 2 tahun lalu.
“Dengan nilai tambah tersebut, kita tentu berharap agar wisata petik sayur sangat diminati wisatawan. Saat ini orang kota kan lagi gandrung dengan sayuran organik,” kata Khomarudin.
Untuk mewujudkan terwujudnya sentra petik sayur organik, Dispartabud tentu tidak mungkin berjalan sendiri. Diperlukan kerja sama dan keterlibatan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) dalam pembinaan budidaya sayur organik. Dengan demikian selain sebagai sentra wisata petik sayur, tentunya dapat dijadikan sebagai demoplot bagi petani sekitar untuk belajar pertanian organik.  [sup]

Tags: