Dispertangan Situbondo Gelar Rakor Monev, Satu Kios Pupuk Nakal Ditutup

Kepala Dispertangan Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro saat memberikan paparan soal tehnis pupuk, Jumat (15/03/2024). (sawawi/bhirawa)

Situbondo, Bhirawa.
Agar distribusi pupuk dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran,
Tim Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Situbondo mengadakan rakor evaluasi di ruang Baluran Pemkab Situbondo. Tim gabungan yang terdiri dari Dispertangan, Diskoperindag, Kepolisian Resort Situbondo, Kejaksaan Negeri dan Pengawas Pupuk Indonesia menghasilkan sejumlah rekomendasi dalam kegiatan rutin rapat koordinasi tersebut. Satu diantaranya menutup kios pupuk nakal yang ada di Kecamatan Kapongan karena kedapatan menimbun pupuk.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro, kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi tersebut diadakan sebagai salah satu tugas tim KP3 Situbondo mulai Januari hingga Maret 2024.

” Ya kami merumuskan apa saja yang perlu didiskusikan bersama. Nanti kami akan mencari solusi jika ditemukan permasalahan,” tutur mantan Kadis Kominfo Kabupaten Situbondo, Jumat (15/03/2024).

Masih kata Dadang, dari hasil pelaksanaan rakor evaluasi ada beberapa catatan dan poin yang disepakati. Pertama, beber mantan Camat Jatibanteng itu, ada kios yang sarananya kurang memadai. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya meminta kepada kios tersebut untuk melengkapi sarana. Kedua, lanjut Dadang, kios pupuk yang kedapatan menjual diatas HET akan diberi tindakan berupa sanksi tegas bahkan sampai penutupan.

“Program prioritas tim ini adalah agar distribusi pupuk bisa optimal dan baik sampai ke sasaran masyarakat petani. Selain itu harus sesuai dengan sasaran dan aturan yang berlaku,” ungkap Dadang.

Dadang Aries melanjutkan, kondisi distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Situbondo tahun 2024 ada ada 9, jumlah kios pupuk ada 232. Kemudian jumlah gudang penyangga pupuk Indonesia ada 2, yaitu berlokasi di Desa Kalibagor dan Kayu Putih.

“Satu kios pupuk di Kecamatan diantaranya terpaksa ditutup karena terbukti menimbun,” papar Dadang.

Untuk itu, Dadang berharap kedepan tidak ada lagi kios yang nakal di Kota Santri Pancasila Situbondo. Sebaliknya, pinta Dadang, semua kios untuk konsisten memegang aturan atau regulasi yang ada sehingga petani tidak kekurangan stock pupuk.

“Rencananya stock pupuk secara nasional tahun ini akan ditambah. Termasuk stock di Kabupaten Situbondo juga akan ditambah,” pungkas mantan PLT Direktur Perumda Pasir Putih Situbondo itu. (awi.hel)

Tags: