Distribusi Naskah UN Mendahului Jadwal

Pemberangkatan naskah UN untuk wilayah kepulauan dilakukan Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman dari percetakaan PT Jasuindo Tiga Perkasa, Senin (21/3). [adit hananta utama]

Pemberangkatan naskah UN untuk wilayah kepulauan dilakukan Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman dari percetakaan PT Jasuindo Tiga Perkasa, Senin (21/3). [adit hananta utama]

Dindik Jatim, Bhirawa
Setelah sempat tertunda, proses pencetakan naskah Ujian Nasional (UN) 2016 akhirnya berhasil diselesaikan dua minggu sebelum pelaksanaan dimulai. Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim bahkan melakukan pendistribusian lebih cepat dari  jadwal yang sudah ditentukan dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN.
Semestinya, jadwal pendistribusian baru dimulai 28 Maret pekan depan. Namun, untuk sejumlah wilayah kepulauan, Dindik mengambil inisiatif mempercepat jadwal pengiriman. “Untuk distribusi wilayah kepulauan, kita harus menyesuaikan jadwal kapal penyebrangan. Jadi, harus didulukan agar tidak ada kendala berikutnya,” tutur Saiful saat di sela pemberangkatan naskah UN dari PT Jasuindo Tiga Perkasa, Senin (21/3) kemarin.
Saiful merinci, ada lima wilayah yang menjadi tujuan pengiriman kemarin. Di antaranya ialah Pulau Bawean Kabupaten Gresik dan empat kepulauan di Kabupaten Sumenep. “Semua naskah sudah kita cek kondisi dan jumlahnya. Sudah lengkap dan siap dikirim ke lokasi,” tutur Saiful.
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini mengakui, semula proses pencetakan naskah UN sempat terkendala lelang di Kemendikbud. Namun hal itu bukan persoalan lagi kini. Sebab, seluruh naskah sudah tersedia dan akan didistribusikan secara bertahap. “Cuma butuh waktu seminggu cetak naskah. Sekarang sudah selesai,” lanjut dia.
Tahap pendistribusian selanjutnya, kata Saiful, akan dilaksanakan pada 28 Maret pekan depan. Tujuannya, 38 kabupaten/kota se-Jatim.
Terkait penyimpanan naskah soal, pria yang juga mantan Kepala SMKN 4 Malang ini mengimbau agar tetap diamankan di kantor kepolisian. Meski dalam aturan seharusnya disimpan di kantor Dindik setempat, Saiful meyakini lebih efektif tetap di kepolisian.  “Kalau disimpan di kantor dinas, butuh penjagaan khusus. Sedangkan kalau disimpan di kantor polisi, sistem pengamanan secara otomatis sudah terjamin,” kata dia.
Belum lagi soal kondisi gudang, pihaknya tidak mau ambil risiko jika disimpan di gudang milik dinas. “Kita tidak tahu kelayakan gudang milik dinas untuk menyimpan dokumen negara ini. Jadi biarkan tetap di kepolisian. Toh kuncinya ganda, jadi kalau mau buka harus bersama-sama,” tandasnya.
Sekretaris Panitia UN Jatim Gatot Gunarso menambahkan, jumlah naskah yang dikirim ke Bawean, Gresik berjumlah 21 boks untuk 14 lembaga SMA/MA/SMK dan Paket C. Naskah itu akan digunakan untuk 936 peserta. Sementara pengiriman wilayah kepulauan di Sumenep, terdapat 63 boks naskah untuk 69 lembaga SMA/MA/SMK dan Paket C. Naskah tersebut akan digunakan untuk 1.660 peserta. [tam]

Tags: