Dorong Warga Kota Batu Tak Bergantung Beras

Tim juri saat melakukan penilaian dalam ajang Lomba Cipta Menu yang diadakan di Kota Batu.

Tim juri saat melakukan penilaian dalam ajang Lomba Cipta Menu yang diadakan di Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Kantor Ketahanan Pangan Kota Batu mendorong warga Kota Batu untuk memapu memanfaatkan potensi bahan makanan pengganti beras dan tepung terigu. Hal ini dilakukan dengan mengadakan Lomba Cipta Menu yang digelar di Balai Desa Punten pada Jumat (23/10) lalu. Dalam lomba tersebut makanan berbahan tiwul yang ditampilkan tim dari PKK Desa Pendem mampu menjadi juaraI.
“Makanan berbahan tiwul yang kita namakan Tiwul Armada Bambu ini kita siapkan sebagai makanan siang keluarga. Menu ini kita damping dengan bobor leko dan es dereng bugren,”ujar anggota tim Desa Pendem, Siti Fatimah. Sedangkan untuk makan pagi mereka menampilkan Nasi Goreng Siasat Derata dan makan malamnya Kendang Sambal Ubi.
Dengan mampu meraih tangga juara I, maka tim PKK Desa Pendem berhak untuk mewakili Kota Batu dalam ajang yang sama di tingkat Propinsi Jatim. Selama berkiprah dalam lomba tingkat propinsi, Tim Kota Batu telah beberapa kali menyabet juara tingkat ketagori. Yaitu, pada tahun 2012 menyabet juara kategori makanan pendamping ASI, sedangkan tahun 2013 menjadi juara kategori kreativitas.
Diketahui, dalam lomba Cipta Menu Kota Batu lalu, diikuti oleh 24 tim dari perwakilan desa/ kelurahan. Adapun untuk dewan juri terdiri dari 3 orang dari tokoh yang bergelut di bidang makanan dan gizi. “Mereka yang menjadi juri adalah Kepala Gizi pada  Rumah Sakit Paru Batu, guru tata boga di SMKN2 Batu, dan seorang lagi dari pengusaha makanan di Kota Batu,”ujar Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Batu, Wiwik Nuryati.
Dikatakan Wiwik, dengan pengadaan Lomba Cipta Menu ini, diharapkan warga Kota Batu memiliki kemampuan dan ketahanan dalam penyediaan makanan pokok bergizi bagi keluarganya. Hal ini perlu dipersiapkan agar warga tetap bisa menyediakan makanan bergizi ketika mereka mengalami kekurangan bahan makanan pokok, beras.
“Karena itu dalam ajang lomba kali ini syarat yang diberikan adalah tidak boleh menggunakan beras dan tepung terigu. Tetapi mereka garus menggunakan bahan makanan lain yang mudah didapatkan di sekitar kita,”pungkas Wiwik.  [nas]

Tags: