DPC PDIP Situbondo Rangkul Disnaker Gelar Diklat Keterampilan Prosessing Kue

Ketua DPC PDIP Kabupaten Situbondo, Andi Handoko, saat memaparkan materi diklat keterampilan prosessing kue bagi pencari kerja berdasarkan kluster kompetitif 2022. (sawawi/bhirawa)

Situbondo, Bhirawa.
Jajaran DPC PDIP Kabupaten Situbondo menelorkan program pendidikan dan pelatihan (diklat) keterampilan prosessing kue bagi pencari kerja berdasarkan klaster serta kompetitif tahun 2022, Jumat (24/6). Hadir langsung dalam acara tersebut Ketua DPC PDIP Kabupaten Situbondo, Andi Handoko bersama jajaran pengurus struktural. Selain itu juga hadir Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Situbondo, Ali Munir serta Kasi Pelatihan Kerja dan Produktifitas, Prima Raditya.

Ikut hadir diantaranya, Camat Besuki Andi, Kepala BLK Situbondo Pujiarto, perwakilan Bank Jatim Situbondo serta sebanyak 40 peserta pelatihan dan pendidikan keterampilan prosessing kue se-Kabupaten Situbondo. Adapun asal peserta pelatihan berasal dari berbagai desa. Diantaranya Desa Kalimas, Desa Jetis, Desa Bloro dan Desa Widorapayung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo.

Menurut Andi Handoko, kegiatan ini merupakan program jaring aspirasi dirinya yang dilaksanakan pada tahun 2022. Pria yang kini duduk di jajaran Komisi III DPRD Situbondo itu berharap, para peserta kedepan mampu menjadi wirausah yang handal, tangguh dan mandiri. Selain itu, imbuh Andi Handoko, pelatihan tersebut untuk memberikan ilmu tambahan dibidang pembuatan kue. “Banyak sekali manfaatnya dari kegiatan diklat yang direncanakan berjalan selama 10 hari tersebut,” imbuh Andi Handoko.

Sementara itu Ali Munir, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Situbondo menimpali, kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan prosesing pemuatan kue untuk memberikan pemahaman tentang tupoksi Dinas Ketenakerjaan, pemahaman tentang dunia usaha serta untuk memberikan bekal ilmu kepada peserta pelatihan. “Sehingga semua peserta menjadi tenaga kerja yang kompeten serta sanggup menjadi wirausaha baru,” terang Ali Munir.

Masih kata Ali Munir, dalam diklat ini ada sesi pemberian teori yang dikupas oleh pakar yang kompeten selama 20 jam pelajaran serta materi praktek selama 100 jam lamanya. Ali membeberkan, untuk pelajaran teori dikupas tentang beberapa hal penting, salah satu diantaranya seputar kondisi ketenagakejaan di Situbondo. “Sisanya mereka juga menerima ilmu tentang perencanaan tenaga kerja makro; kewirausahaan; pembukuan usaha; serta tentang pelaku usaha. “Terakhir para peserta menerima materi tentang bahan olahan kue berikut roti,” pungkas Ali Munir.

Disisi lain, Prima Raditya menuturkan, beberapa jenis kue yang dipraktekkan oleh peserta diklat, diantaranya jenis hamburger; donat; sosis sembunyi; pic buah dan pic susu. Adapun semua peserta, lanjut Prima, harus menyelesaikan prosesing pembuatan kue dengan beberapa indikator penilaian yang sudah di sampaikan panitia diklat. “Yakni, keterampilan, etika, sikap serta kedisiplinan,” papar Prima. [awi.hel]

Tags: