DPKH Kab.Malang Gelar Kontes Hewan Ternak

Peternak sapi asal Desa Tumpang, Kec Tumpang, Kab Malang H Sukardi, saat menunjukkan sapi jenis limousine miliknya seberat satu ton lebih, diikutkan kontes sapi yang digelar DPKH Kab Malang, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, kabupaten Malang.

Peternak sapi asal Desa Tumpang, Kec Tumpang, Kab Malang H Sukardi, saat menunjukkan sapi jenis limousine miliknya seberat satu ton lebih, diikutkan kontes sapi yang digelar DPKH Kab Malang, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, kabupaten Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang menggelar Kontes Exspo Agribisnis, di halaman luar Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Kontes tersebut digelar tanggal 12 – 13 Oktober 2015.
Kepala DPKH Kabupaten Malang Sujono, Senin (12/10), kepada wartawan mengatakan, Kontes Exspo Agribisnis yang kita gelar kali, sengaja mendatangkan sapi yang memiliki bobot diatas 200 kilogram, dan bahkan ada yang berbobot 1 ton lebih. Sedangkan sapi-sapi yang mengikuti kontes milik para peternak sapi yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang.
Menurut dia, kontes terbagi beberapa kategori diantaranya sapi potong ekstrem dan sapi potong bakalan kereman, dan yang dinilai adalah berat badan, poel, lebar badan, dan jalan sapi. Penilaian kualitatif 40 persen meliputi bentuk dan potongan, bentuk kepala dan leher, punggung dan dada, paha dan kaki, warna rambut dan kulit tubuh bagian belakang. Sementara kuantitatif 60 persen seperti umur, berat badan, lingkar dada, panjang badan, tinggi gumba dan dalam dada.
“Kontes Expo Agribisnis ini diikuti 140 ekor sapi milik peternak dari 33 kecamatan.” jelasnya.
Tujuan diadakan kontes ini, lanjut Sujono, yaitu untuk menunjukkan pada masyarakat hasil pembangunan dari sektor peternakan. Serta memberikan motivasi pada peternak untuk pengembangan sapi. Karena orientasi kedepan, sapi ekstrem menang akan langsung dipotong atau dijual dengan harga tinggi. Sebab, diperkirakan ada kenaikan 60 persen dari harga biasa.
Contoh, kata dia, tahun lalu sapi ekstem jenis limousine laku terjual  Rp 125 juta, dengan berat 1001 kilogram (kg). Sementara, saat ini harga daging sapi normal per kg lebih kurang harga dipasaran mencapai Rp 90 ribu. Sementara, untuk kontes kambing ada empat kriteria, yakni calon pejantan, pejantan, calon induk dan induk, ini yang nantinya akan kita arahkan ke pembibitan.
“Dan untuk penilaian kelinci kita lihat berat badan, keindahan, dan balap kelinci,” paparnya.
Ditambahkan, untuk kontes sapi, juara pertama akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 7,5 juta, juara kedua Rp 5 juta, dan juara ketiga Rp 2,5 juta. Meski hadiahnya sedikit, tapi kontes ini akan memberikan semangat kepada peternak. Sehingga peternak akan terus mengembangkan ternaknya.
Salah satu peserta Kontes Expo Agribisnis warga Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang H Sukardi mengatakan, dirinya mengikutkan dua ekor sapi dalam kontes yang digelar DPKH. Kedua sapi yang ikut kontes keduanya jenis limousine, satu ekor beratnya 1.075 kg, dan satu ekor sapi lagi beratnya 750 kg. “Kami saat ini memiliki sapi sebanyak 24 ekor sapi dari berbagai jenis. Diantaranya, limousine, Brahman, jawa, dan Madura,” ujarnya. [cyn]

Tags: