DPRD Jatim Dukung Pemprov Lobi Sulsel Penuhi Stok Daging Nasional

Seorang pedagang memotong daging sapi di Pasar Raya I, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (9/9). Menjelang perayaan Idul Adha 1437 H, sejumlah pedagang memilih untuk mengurangi stok daging sapi hingga 50 persen karena menurunnya penjualan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww/16.

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi B DPRD Jatim mendukung langkah Pemprov Jatim yang menggandeng Pemprov Sulsel untuk pengadaan peternakan sapi dalam upaya pemenuhan daging nasional.
Anggota Komisi B DPRD Jatim Mohammad Alimin mengatakan pihaknya memberikan apresiasi penuh langkah tersebut. Mengingat hampir setiap tahunnya Jatim ataupun secara nasional selalu kekurangan daging sapi. “Apa yang dilakukan oleh Pemprov Jatim sudah betul sekali. Kami mendukung penuh upaya dari Pemprov tersebut karena ini menyangkut untuk kepentingan rakyat,” ungkapnya saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (22/11).
Politisi asal Partai Golkar ini mengatakan hampir setiap tahunnya pemenuhan daging sapi selalu mengalami kekurangan sehingga sudah layak dilakukan pemenuhan daging tersebut.
Untuk diketahui Pemprov Jatim menawarkan kerjasama dengan Pemprov Sulsel untuk pengelolaan peternakan sapi. Saat menghadiri workshop APPSI (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia) di Surabaya kemarin, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kekurangan kebutuhan daging di Indonesia yang mencapai 680 ribu ton. Saat ini, lanjutnya Jatim kekurangan lahan untuk ternak sapi dan pakan ternak.
“Gubernur Sulsel Pak Syahrul Yasin Limpo menyambut baik tawaran kerjasama tersebut. Pemprov Sulsel sudah menyiapkan lahannya di daerah Sidrap,”ungkap pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini.
Dikatakan Pakde Karwo nantinya akan dibuat lokasi peternakan untuk inseminasi buatan dalam pengadaan sapi. “Kerjasama sangat penting karena Jatim tak punya lahan luas,”jelasnya.
Senada dengan Soekarwo, Kepala Dinas Peternakan Jatim Wemmi Niamawati mengatakan untuk realisasi kerjasama tersebut akan dimulai pada 2018. “Kami sediakan sapinya dan nantinya dikembangkan di peternakan di Sidrap tersebut,”jelasnya.
Diungkapkan oleh Wemmi, untuk teknis operasional peternakan sapi tersebut nantinya akan dikelola bersama. “Yang terpenting untuk pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia. Jangan sampai harga daging mahal, terlebih di Jatim,” tandas mantan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jatim ini. [cty]

Tags: