Dua Balon Independen Pilwali Kota Probolinggo Terancam Tak Lolos

Arif Budiman ketua KPU RI (tengah) saat berkunjung ke Probolinggo.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Dua pasangan bakal calon (balon) Wali Kota Probolinggo dari jalur perseorangan atau independen terancam tak lolos verifikasi. Sebab ribuan fisik e-KTP dukungan yang diserahkan ke KPU banyak yang ganda.
Hasil penelitian administrasi dan analisis dukungan ganda yang dilakukan KPU beberapa waktu lalu diketahui, ada sebanyak 8.695 dukungan ganda untuk pasangan Suwito-FerryRahyuwono. Sedangkan untuk pasangan Sukirman-Abdul Azis, juga ditemukan memiliki dukungan ganda, jumlahnya mencapai 9.429. Total dukungan ganda keduanya pasangan calon ini mencapai 18.124.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Ahmad Hudri, Senin (18/12) menjelaskan, temuan itu ditindak lanjuti dengan verifikasi faktual sejak 12-25 Desember 2017. Verifikasi faktual ini yang akan menentukan calon mana yang dipilih pendukung. Mekanismenya jika ditemukan data ganda, maka dilakukan verifikasi faktual. “Untukmelihat pemberi dukungan ini mendukung calon A atau B. Bahkan bisa jadi tidak mendukung sama sekali, ” katanya.
Ia meminta kepada pasangan calon untuk bersabar mengikuti proses verifikasi faktual karena mereka masih mempunyai kesempatan melakukan perbaikan data verifikasi faktual setelah pendaftaran pasangan calon.
Pasangan jalur independen ini mempunyai waktu antara tanggal 8 sampai 10 Januari 2018. “Ada kesempatan untuk memperbaikinya,”ujarnya.
Sementara itu pasangan Suwito-Ferry Rahyuwono menduga dukungan pada pihaknya ada yang menyabotase. Pasalnya, sebelum mereka menyerahkan dukungan ke KPU, ada oknum datang ke rumah Dwi salah satu relawan Suwito untuk meminjam fotokopi e-KTP.
Alasannyauntuk pembagian sembako bagi warga tidak punya di Kecamatan Mayangan. Jumlahnya dalamsatu box itu menurut Suwito, sekitar 4 ribu fotokopi e-KTP. “Besoknya, datang lagi dia meminjam satu box untuk Kecamatan Kanigaran dengan alasan yang sama. Isi box juga diperkirakan mencapai 4 ribu lembar fotokopi e-KTP. Denganadanya data dukungan ganda sebanyak 8.695 dukungan, saya ada kecurigaan bahwa e-KTP yangkatanya bukan untuk Pilwali, malah digunakan untuk Pilwali,” terang Suwito.
Sedangkan Sukirman yang menggandeng Abdul Azis, mengatakan kemungkinan dukungan ganda terjadi karena adanya pergeseran dukungan. “Risiko dukungan ganda bisa terjadi. Bisa jadi karena ada perubahan pilihan dari pendukung. Namun kami menyerahkan pada mekanisme prosedur yangsudah jelas,” tandas Sukirman.
Jelang pilkada serentak, KPU RI melakukan monitoring dan evaluasi proses tahapan pemilu ke KPU Kota Probolinggo. “Pihak KPU tidak hanya memantau di Probolinggo saja. TapiKPU pusat juga mendatangi daerah-daerah lainnya,” kata Ketua KPU RI Arief Budiman di KPUProbolinggo.
Pihaknya, jelas Arief Budiman, juga ingin mengetahui perkembangan langsung yang dilakukan KPU di daerah Probolinggo. Apalagi tahun depan, Kota Probolinggo ikut menggelarpemilu kepala daerah. “Apalagi di daerah Kota dan Kabupaten Probolinggo ada bakal calonindependen yang mendaftar,” terangnya.
Dia mengharapkan KPU Probolinggo bekerja sesuai dengan integritas. Jangan sampaiKPU lalai menjalankan tugasnya. “Jangan sampai menimbulkan persoalan dalam setiap tahapan,baik mengenali pemilu kepala daerah atau tahapan proses verifikasi untuk parpol,” harapnya. [wap]

Tags: