Ekonomi Perbatasan di Indonesia Butuh Percepatan Infrastruktur

Foto Ilustrasi

Jakarta, Bhirawa
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin (Golkar) mengingatkan pemerintah untuk memberi perhatian khusus pada percepatan pembangunan Bandara maupun Dermaga di wilayah perbatasan. Khususnya daerah perbatasan dengan Malaysia dan Singapura. Sebab ketertinggalan pembangunan selama ini, telah ber pengaruh besar pada perekonomian rakyat disana. Untuk mengejar keter tinggalan ini, pemerintah harus mem percepat pembangunan infrastruktur terkait.
“Sebenarnya kita bisa lebih maju dibanding Malaysia ataupun Singapur bila pembangunan infrastruktur di perbatasan seimbang dengan kedua negara tetangga itu. Contoh: saat Bandara Singapura over load, jika Tanjungpinang-Kepri sudah memiliki Bandara yang memadai, pasti over load Singapura bisa kita cover. Tapi faktanya kita kalah cepat. Singapura cepat tanggap, membangun terminal tambahan. Sementara rencana pembangunan Bandara internasional sekaligus home base Garuda di Tanjungpinang, sampai saat ini belum terwujud,” papar Mahyudin didepan press gathering wartawan DPR RI di Tanjungpinang- Kepri, akhir pekan.
Dikatakan, daerah perbatasan di wilayah laut Cina Selatan khususnya selat Malaka, selama ini rawan kejaha tan. Bukan hanya perompakan, tetapi penyelundupan barang dagangan, senjata sampai narkoba dan pengiri man tenaga kerja illegal, sulit diberan tas disana. Jika pemerintah tidak segera membuat solusi mengatasinya dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan budaya akan makin memburuk.
“Saya pernah punya pengalaman, saat beli bola golf di Tanjungpinang, transaksinya pakai dolar Singapura. Ini jelas gak benar, salah. Seharusnya dolar harus ditukar dulu dengan rupiah. Kalau kebiasaan ini dibiarkan, bukan hanya merusak budaya, tapi juga mengikis rasa nasionalisme anak bangsa,” tandas Mahyudin. [ira]

Tags: