Empat WI Dikukuh Jadi WI Ahli Utama

Keempat Widya Iswara dari Badiklat Jatim, yaitu Dr H Sukardo MSi, Dr Sofwan MSi, Dr Ir Priyo Darmawan MSi dan Dr Malik SE MSi usai orasi ilmiah dan berfoto dengan Kepala LAN RI, Dr Adi Suryanto MSi dan Kepala Pusat Pembinaan Widyaiswara, Army Winarty.

Pemprov, Bhirawa
Di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Jatim, ternyata dari jumlah WI sebanyak 40 orang yang telah mengikuti orasi ilmiah dan mendapatkan pengukuhan WI Ahli Utama sebanyak 8 orang saja, dan yang belum Orasi 83% atau 33 orang.
Dari jumlah 8 orang tersebut, termasuk yang baru-baru ini yang mengikuti orasi ilmiah di Lembaga Administrasi Negara (LAN), yaitu Dr H Sukardo MSi, Dr Sofwan MSi, Dr Ir Priyo Darmawan MSi dan Dr Malik SE MSi. Mereka dikukuhkan Dr Adi Suryanto MSi selaku Kepala LAN.
Dalam Orasi Ilmiah tersebut, Dr H Sukardo MSi membawakan materi “Pengaruh Produktivitas Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kualitas Pelayanan Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV dan III Di Badan Diklat Provinsi Jatim”.
Sedangkan Dr Ir Priyo Darmawan MSc membawakan materi “Pengaruh Integritas Pegawai dan Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja Pegawai dalam Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan di Badan Diklat Provinsi Jatim”.
Selanjutnya, Shofwan membawakan materi “Pengaruh Motivasi Kerja Aparatur Sipil Negara Sebagai Peserta Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat Ii Terhadap Peningkatan Kinerja Organisasi Pemerintah Daerah”.
Dan Dr Malik SE MSi dengan materi “Peningkatan Kinerja Sdm Aparatur Melalui Diklat Dan Promosi Jabatan Yangberimplikasi Terhadap Pelayanan Publik Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Malang”.
Terkait orasi ilmiah, dikatakan Dr H Sukardo MSi, sangat penting untuk bisa mencapai widyaiswara ahli utama, dan wajib hukumnya untuk mengikuti orasi ilmiah tersebut. “Orasi ilmiah itu, untuk prasyarat penetapan angka kredit (PAK) dengan angka kredit, dengan PAK maka bisa usulkan DUPAK (daftar usulan penetapan angka kredit),” katanya.
Ditambahkannya, saat ini widyaiswara ahli utama sudah memiliki angka kredit sebesar 750 dan kekurangannya 200 angka kredit. Apabila sudah memenuhi angka kredit 1050, maka akan segera dapat naik pangkatnya ke IV/E setara dengan eselon satu.
Dikatakannya, selama dirinya mengajar 2017 – 2018, untuk meraih angka kredit maka harus memenuhi syarat penjenjangan 20 persen adalah pengembangan profesi, 80 persen adalah untuk pembelajaran pendidikan (jartih).
Disisi lain, dikatakannya, Kepala LAN dan jajarannya juga tengah memperjuangkan agar bisa menjadikan WI sebagai syarat diarahkan mendapatkan profesor. “WI ahli utama rata-rata sudah 4e dan bisa kalau disetujui nantinya bisa mendapatkan gelar profesor,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan terkait materi yang dipaparkan dalam orasi, diantaranyatujuan penelitian, untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh produktivitas kerja dan motivasi kerja terhadap kualitas pelayanan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II, IV dan III di Badan Diklat Provinsi Jatim berdasarkan Perka Lembaga Administrasi Negara RI Nomor: 18,19 dan 20 Tahun 2015.
Kesimpulan yang ada di penelitian tersebut diantaranya, variabel produktivitas kerja dan motivasi kerja secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelayanan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV dan III di Badiklat Jatim.
Begitupula terkait saran, untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan diklatpim Tingkat IV dan III di Badiklat, maka perlu diperhatikan sarana dan prasarana diklat, yang menyangkut pemenuhan dan ketersediaan sarana dan prasarana pisik, seperti asrama, perpustakaan, tempat ibadah, olah raga dan ruangan rehat yang bersifat sarana santai.
Penggunaan sarana System Informasi dalam upaya penyelesaian tata kelola admnistrasi diklatpim sudah merupakan kebutuhan mendesak. Diharapkan Badiklat Jatim terus melakukan perbaikan dan pembaharuan terhadap penggunakan teknologi informasi, sehingga dapat memudahkan pegawai dan peserta diklat dalam pelaksanaan diklat.
Pengembangan Kompetensi Penyelengaraa Diklatpim (panitia,red) di Badiklat, perlu solusi upaya penguatan kompetensi bidang tugas, khususnya yang menyangkut penguasaan pemanfaatan sarana/media pembelajaran, admnistrasi pengelolaan pembelajaran berbasis sistem informasi dan pengelolaan administrasi keuangan berbasis Sistem Informasi.
Terkait upaya peningkatan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan diklatpim Tingkat II, III dan IV, untuk meningkatkan Indek Kepuasan peserta diklatpim, selain upaya peningkatan kompetensi pada Widyaiswaranya
Upaya lain yang bersifat pendekatan antar pribadi (personal approach) dari pimpinan pada level administrator (kepala bidang/kepala seksi, red), sehingga dengan pendekatan yang sifatnya pribadi dari pimpinan (non materiil) dapat dijadikan instrumen dalam meingkatkan motivasi kerja pegawai atau SDM penyelenggara Diklatpim II,III dan IV.
Dalam kesempatan ini, Dr H Sukardo MSi mengatakan, merupakan kebanggaan bisa mencapai WI ahli utama. Pasalnya, WI ahli utama adalah setara dengan eselon 1 A sesuai Keppres No 97 Tahun 1999.
“WI adalah pejabat fungsional yang diangkat langsung oleh Presiden RI, karena pangkatnya rata-rata 4d atau kebanyakan 4e. Selain itu, banyak yang senior belum dikukuhkan, tetapi Alhamdulillah kita orang baru di Badiklat selaku WI bisa mendahului orasi ilmiah,” katanya. [rac]

Rate this article!
Tags: