Eratkan Next Tourism, Optimalkan Teknologi dan Ide Kreatif

Reynaldi Syahputra menjadi pembicara dalam Next Tourism witg Entrepreneurship Through Technology.

Surabaya, Bhirawa
Pariwisata jadi sektor yang digenjot pemerintah untuk menumbuhkan ekonomi kreatif usai pandemi. Peluang ini juga dilihat Perguruan Tinggi (PT) yang mempuntai rumpun keilmuan Pariwisata.
Salah satunya Unversitas Ciputra (UC) yang berkolaborasi dengan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), World Tourism Day Indonesia, El John TV, ICPI, dan Pacific Asia Travel Associates. Kolaborasi ini menyuguhkan seminar dengan topik Next Tourism with Entrepreneurship Through Technology. Kegiatan digelar secara hybrid ini diikutoi 100 orang mahasiswa BSI, 100 orang mahasiswa vokasi Unair.
Mennurut Ketua Program Studi Hotel and Tourism Business UC, Lexi Pranata Budidharmanto SKom MBA MM CEM CIQaR, sektor pariwisata menjadi salah satu penggerak ekonomi. Namun, adanya pandemi selama dua tahun terakhirnya membawa perubahan perilaku masyarakat. Seperti halnya, meningkatnya standar kebersihan dan melakukan semua hal dengan bantuan teknologi yang sering di sebut New Normal.
“Fenomena ini tentu saja menjadi tantangan bagi dunia pariwisata untuk bisa menyuguhkan pariwisata di Era New Normal ini,” tuturnya.
Menurut Lexy, dunia pariwisata dan hostpitality tidak dibatasi lagi hanya Human Touch. Saat ini sektor pariwisata harus berani menjadi service design yang baru dengan mempunyai keterkaitain High Touch yaitu pemanfaatan teknologi.
“Insan pariwisata tidak boleh anti dengan teknologi karena teknoogi sudah jadi bagian kehidupan sekarang ini. Dan hari ini (kemarin) kita diskusi dengan tiga narasumber yang akan memberi inspirasi dan motivasi kepada mahasiswa dan pelaku usaha pariwisata untuk memajukan pariwisata dengan memanfaatkan teknologi,” imbuhnya.
Diantaranya yakni, Direktur Utama Bukit Kayoe Putih Mojokerto yang juga mahasiswa tingkat akhir Program Studi Hotel and Tourism Business Universitas Ciputra Surabaya, Reynaldi Aryaputra.
“Saya berkesempatan menyampaikan ide pemanfaatkan lokasi alam terbuka di Area Mojokerto. Saya sampaikan untuk membuka Kawasan Eco Wisata yang aman untuk pandemi karena berlokasi di alam bebas, dan ternyata ide saya disambut Dinas setempat (Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup). Kawasan ini di desain instagramable dan hangat untuk bisa dimanfaatkan anak muda maupun keluarga,” papar Reynaldy.
Narasumber lain, CEO AirAsia Travel Service Center Kirana Tour and Shuttle Pergi Rame Rame My Trip My Style Immanuel Ustradi Osijo MM menyebut pandemi tidak mematikan keinginan masyarakat untuk melakukan kegiatan pariwisata. Hanya saja memang banyak hal terkait keamanan diri dari tertular Virus Covid 19 saat pandemi, yang menjadi fokus kosumen dalam memilih jasa travel.
“Secara marketing saya memaksimalkan media sosial, saya juga membranding diri di media sosial untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat,” imbuhnya.
Imannuel juga menambahkan digitalisasi dalam usaha pariwisata di Era New Normal ini menjadi suatu keharusan. [ina.fen]

Tags: