Erupsi Kelut, Pemkab Ajukan Bantuan ke Pemprov

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Adanya erupsi atau letusan Gunung Kelud pada tanggal 13 Pebruari lalu, ada 9 hektar tanaman padi di Kabupaten Blitar ikut terdampak. Keterangan ini seperti diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, Eko Prio Utomo, dimana menurutnya dari hasil validasi Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur, diketahui ada 9 hektar lahan Padi di Kabupaten Blitar yang mengalami rusak berat akibat erupsi Gunung Kelud beberapa saat lalu.
“Dampak erupsi Gunung Kelud hasil evaluasi ada 9 hektar lahan Padi ikut terdampak,” kata Eko Prio Utomo.
Lanjut Eko Prio Utomo, kerusakan itu terjadi di Desa Penataran dan di Desa Sumberasri Kecamatan Nglegok yang mengalami kerusakan berat  mencapai 70 persen, bahkan dikatakan Eko Prio Utomo kerusakan yang terjadi  padinya rontok terkena pasir dan kerikil erupsi Gunung Kelud.
“Untuk itu Pemeirntah Kabupaten Blitar sudah mengajukan ke Pemerintah Provinsi untuk mendapatkan bantuan, namun hingga kini belum ada kepastian bantuan yang akan diberikan lahan pertanian terdampak,” ujarnya.
Bahkan Eko Priyo Utomo juga berharap untuk kerusakan tanaman padi bisa mendapatkan bantuan berupa benih karena padi yang rusak akibat erupsi gunung keldu itu sudah akan memasuki masa panen.
“Dengan adanya bantuan benih yang baru, diharapkan akan mampu membantu petani padi atas kerugian yang dialami akibat musibah bencana alam ini,” jelasnya.
Sedangkan untuk kerugian Holtikultura, dikatakan Eko Prio Utomo sampai saat ini belum diketahui karena masih dalam proses pendataan, namun pihaknya juga akan berupaya adanya bantuan kepada para petani untuk hasil panennya yang gagal utamanya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Abdul Munib, SIP juga berharap adanya perhatian Pemerintah Kabupaten Blitar kepada para petani yang ada di Kabupaten Blitar utamanya mereka yang tanamannya ikut terdampak atas musibah erupsi Gunung Kelud bulan lalu meskipun hanya wilayah utara Kabupaten Blitar yang jaraknya kategori daerah rawan bencana.
“Perhatian Pemerintah akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, utamanya pada sektor pertanian sebagai wilayah terdampak letusan Gunung Kelud, minimal bibit dan peralatan pertanian mereka mendapatkan bantuan,” ujar Abdul Munib, SIP. [htn]

Tags: