Event Seni Budaya Gerakkan Perekonomian

Membunyikan angklung sebagai tanda dibukanya GSBD Jatim dengan penyaji seni budaya dari Kabupaten Ponorogo.

Pemprov, Bhirawa
Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD) Jawa Timur 2017 yang merupakan program unggulan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur melalui UPT Taman Budaya Jawa Timur diselenggarakan kembali pada Juli 2017, dan kali ini Kabupaten Ponorogo yang mengisi kegiatan tersebut di Pendopo Jayengrono selama dua hari (21/7-22/7).
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim), Dr H Akhmad Sukardi MM membuka kegiatan GSBD Jawa Timur 2017 dari Kab Ponorogo bertemakan ‘Pesona Budaya Bumi Reyog’, dengan didampingi Wakil Bupati Ponorogo Dr H Soedjarno MM dan Kadisbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi.
Sekdaprov Jatim mengapresiasi Bupati/ Walikota menciptakan even-even seni budaya untuk menggerakkan perekonomian masyarakat agar tumbuh dan mengurangi kesenjangan. “Atraksi budaya/ kesenian yang mampu menghadirkan masyarakat/ penonton sebenarnya memiliki multi player effect  terhadap pergerakan ekonomi masyarakat,” kata Sukardi.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Pemprov Jatim dengan pemerintah Kab/ Kota dalam rangka mendorong pengembangan produk UMKM, sekaligus  promosi seni budaya dan pariwisata di Jatim. Dengan difasilitasi seperti ini, Ponorogo semakin go-nasional.
“Pemerintah Provinsi – Pemerintah Kabupaten/ Kota se Jatim harus bersinergi untuk membuat pasar bagi produk-produk unggulan UMKM, sehingga UMKM semkin kuat dan semakin jaya. Karena UMKM, disamping bagian dari pemberdayaan ekonomi rakyat, paling kuat bertahan terhadap goncangan ekonomi global,” tandasnya.
Lebih lanjut Sukardi juga mengutarakan kekagumannya terhadap kesenian reyog Ponorogo yang menurutnya luar biasa. “Kesenian etnik Reyog yang berasal dari Ponorogo World class sudah diakui beberapa negara. karena unik, enerjik, kreatif dan mistik, cara memainkan hanya dengan kekuatan gigi, termasuk jaranannya mengundang kekaguman,” tambahnya.
Kembali dikatakan Sukardi, saat ini banyak even-even di daerah, baik yang dikemas dalam perayaan hari jadi, upacara adat, festival seni maupun even khusus lainnya. Tujuannya, selain masyarakat mendapat hiburan, namun merupakan peluang mendapatkan nilai tambah dari segi ekonomi.
“Saya sangat mendorong dan mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo dengan kepiawaiannya memilih sektor budaya dan pariwisata sebagai salah satu program unggulan untuk mengembangkan Ponorogo,” ujarnya
Wakil Bupati Ponorogo Dr H Soedjarno, MM mengatakan, even yang diselenggarakan Pemprov Jatim ini merupakan ajang promosi yang dibutuhkan dalam rangka mengembangkan seni dan budaya Ponorogo.
Ia juga mengharapkan, semua pihak yang menyaksikan kesenian dan pameran produk unggulan ini untuk kedepannya agar tetap mendukung kesenian tradisional secara umum, khususnya Reyog Ponorogo.
Sedangkan Kepala Disbudpar Jatim Dr H Jarianto MSi mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memperluas pasar produk unggulan daerah dan produk ekonomi kreatif, serta memperkuat sinergitas antar pelaku seni, stake holder, pemangku kepentingan dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya pariwisata serta UMKM di Jatim.
Selain itu juga, melalui even ini untuk mendorong pengembangan dan peningkatan kualitas karya seni dan kehidupan berkesenian di Jatim, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya dan produk unggulan daerah.
Sekedar diketahui, GSBD Ponorogo terdapat berbagai penampilan seperti tari Ombyak Trimurti, tari Yakso, dan lagu-lagu daerah, pagelaran seni pertunjukan, serta penayangan informasi mengenai potensi seni budaya dan pariwisata Kab Ponorogo. Selain itu tidak ketinggalalan kuliner tradisional, seperti sate ayam ponorogo yang sudah  terkenal, dawet jabung, gethuk  golan, sego segog, jenang, serta pakaian tradisional.

Dr H Jarianto MSi
Kadisbudpar Jatim
“Sebenarnya kegiatan seni budaya dan promosi yang dilakukan Kabupaten Ponorogo itu bukan hal yang baru. Ponorogo sudah menjadi bentuk perbincangan internasional, karena disandingkan dengan reog Malaysia, dan disikapi sebagai bentuk promosi tanpa anggaran. Terpenting, jangan sampai Ponorogo kehilangan jati diri, dan harus tetap meningkatkan lokal wisdom”

Sukatno SSn MM
Kepala UPT Taman Budaya Jatim
“Dari bahan baku penyajiannya, seperti aspek kepenarian dan keaktoran kategori luar biasa. Apalagi pemain mudanya juga multitalenta, dan ritme pertunjukkan terjaga layaknya profesional. Sedangkan untuk pameran UMKM, diharapkan kabupaten/kota lainnya meniru Kabupaten Ponorogo yang membawa pelaku usahanya dan mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir acara” [rac]

Tags: