Fasilitasi Pendidikan Strata 1, Unusa Siapkan Program CBL

Fasilitasi alumni pondok pesantren untuk melanjutkan pendidikan Sarjana (S1), Unusa menyiapkan Program CBL.

Surabaya, Bhirawa
Program Community Based Learning (CBL) tengah disiapkan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) untuk Pondok Pesantren di Jawa Timur. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi santri atau alumni pondok pesantren yang ingin melanjutkan studinya ke jenjang Strata 1 atau sarjana.
Menurut Ketua Humas dan Marketing (Humar) Unusa, M Ghofirin, Program CBL ditujukan untuk komunitas pondok pesantren, khususnya yang ada di Jawa Timur dan Umumnya ada di Indonesia. Bagi Unusa, pondok pesantren merupakan mitra strategis yang dapat menjalankan Program CBL.
“Nantinya proses pembelajaran ini dilakukan secara blanded learning atau pembelajaran campuran dengan cara Daring maupun Luring,” jelasnya, Senin (5/4).
Melalui Program CBL, lanjut dia, calon mahasiswa dari pondok pesantren tidak harus datang ke Kampus Unusa yang ada di Jl Jemursari Nomor 57, Surabaya. Sebab, perkuliahan dilakukan secara Daring maupun Luring di pondok pesantren. Meski begitu, perkulihan bisa juga dilakukan di kampus Unusa.
“Setidaknya mahasiswa mengetahui kampusnya,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Sekjen OPOP Jatim.
Pria yang juga sebagai dosen Akuntansi Unusa ini berharap, melalui Program CBL, Unusa bisa meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di Jawa Timur.
“Secara tidak langsung bisa memberikan sumbangsih nyata dalam peningkatan Indek Pembangunan Manusia atau IPM di Jawa Timur, sehingga lulusan perguruan tinggi semakin banyak serta remaja-remaja yang berkompeten di bidangnya,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Marketing Unusa, Afriandi Eka Darta menjelaskan, Program CBL ini berlaku untuk program studi non kesehatan serta kedokteran. Beberapa program studi masuk dalam program CBL antara lain S1 Manajemen, S1 Akuntansi, S1 PG Sekolah Dasar, S1 PG PAUD, S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Sistem Informasi.
“Persyaratan lulusan SMA/MA sederajat, berasal dari pondok pesantren dengan dibuktikan adanya kartu tanda anggota dari pesantren, raport atau ijazah terakhir, fotokopi KTP atau SIM,” ucap Afri.
Salah satu pengurus Pondok Pesantren Sabilil Mokaromah Bondowoso, Tabrani, mengapresiasi langkah Unusa yang membuat program CBL untuk pondok pesantren.
“Ini dapat meningkatkan mutu dan keahlian lulusan pondok pesantren dengan kuliah di Unusa melalui program CBL,” kata dia.
Tabrani mengaku banyak program beasiswa yang ada di Unusa, sehingga setelah ini dirinya akan menyampaikan ke Yayasan Pondok Pesantren.
“Program ini bagus, karena tidak semua pondok pesantren memiliki universitas atau perguruan tinggi, jadi program ini akan saya sampaikan ke pihak yayasan karena progran ini bagus dan baik,” pungkasnya. [ina]