Festival Durian Jadikan Ikon Kab Madiun

Madiun, Bhirawa
“Festival Durian tahun 2014 ini, dilaksanakan bertujuan untuk memanfaatkan panen raya durian diwilayah Kab. Madiun sekaligus mencari jenis durian lokal yang berkualitas untuk dikembangkan guna mendukung pengembangan Agropolitan Gedangsari dan Ekowisata Karangwungu,”kata  Kepala BKP Kab. Madiun Ir. Edy Bintarjo, MTP pada  Festival buah Durian Kab. Madiun bertempat di Graha Tani Kantor Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kab. Madiun. Kamis (6/3).
Menurut Edy Bintarjo, festival durian kali ini, diikuti 29 peserta dari 5 Kecamatan. Yakni, Kec. Dolopo, Dagangan, Kare, Wungu dan Kec. Gemarang.  Kategori yang dilombakan meliputi, durian terbesar, durian daging buah tertebal dan durian terlezat (terenak).
Sedangkan sebagai jurinya berasal dari Forum Gapoktan, Forum KWT dan Padagang Durian. Untuk kejuaraan diambil masing-masing Kategori diambil Juara I, II dan III. Dan bagi pemenang akan mendapatkan tropy, penghargaan dan hadiah kambing.
Sementara itu, menurut Bupati Madiun Muhtarom, S.Sos yang diwakili Sekda Drs. Soekardi, M.Si  mengatakan, Kabupaten Madiun saat ini sedang berupaya untuk mengembangkan kawasan Ekowisata Karangwungu (monumen Kresek, Air Terjun Kedungmalem, Grape). Untuk mendukung keberhasilan Ekowisata tersebut diperlukan berbagai sarana penunjang pariwisata dan salah satunya adalah tersedianya buah-buahan termasuk buah durian yang juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Dikatakannya, buah Durian sangat cocok tumbuh dan berkembang diwilayah Ekowisata Karangwungu. Disamping mempunyai daya tarik bagi wisatawan, buah durian juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Atas dasar itulah kemudian Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos bermaksud akan menjadikan buah Durian sebagai Ikon Kabupaten Madiun.
Karena itu, lanjut dia, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab. Madiun untuk mewujudkan durian sebagai ikon Kab. Madiun, salah satunya adalah dengan membagikan 3260 batang bibit durian kepada masyarakat, disamping itu juga mengembangkan durian lokal yang varietasnya baik/unggul.
Perlu diketahui, sekarang ini di Kab. Madiun terdapat jumlah pohon durian 98.113 pohon, Pohon produktif 52.603 pohon  Produksi 6.733,18 ton /musimProduktivitas 128 Kg/pohon.Musim durian bulan Nopember – Pebruari Jenis durian Glatik dan Petruk. Pemasarannya ke Jakarta, Surabaya, Jogyakarta
Dijaelaskan pula, festival Durian pada hari ini juga untuk mendorong pelaksanaan “Gerakan Makan Buah”. Data yang ada menyebutkan, bahwa konsumsi buah masyarakat Indonesia saat ini masih rendah yaitu 35,8 kg perkapita/tahun/orang. Sedangkan standar konsumsi buah menstinya 75 kg per tahun/orang. Demikian halnya dengan konsumsi durian masyarakat Indonesia hanya 4,2 ons/tahun/orang.
Padalah buah durian memiliki kandungan gizi yang tinggi  dan mengadung kaebohidrat, lemak, protein, serat, vitamin B1, B2, C serta kalium, kalsium dan fosfor. Hal ini disebabkan karena minimnya pendidikan tentang buah sejak dini dan juga ketersediaan buah yang terbatas.
Tampil sebagai pemenang dalam festival kali ini sebagai Kategori Terbesar sebagai Jaura I Durian Bajul lokal milik  Pujiono asal Desa Suluk Dolopo. Juara II Durian Gembrot  milik Sarju asal Desa Kare Kec. Kare  dan Juara III Durian Gembrot milik Jepri Dian S asal Desa Kare Kec. Kare. Untuk Kategori Durian Daging Buah paling Tebal, tampil sebagai Juara I Duarian Sumber milik  Kusno asal Desa Tileng Kec. Dagangan, Juara II Mbah Yem milik Bu Mariyem asal Desa Durenan Kec. Gemarang, Juara III Durian Knadel milik Ibu Sri Tani asal Desa Mendak Kec. Dagangan.
Sedangkan untuk Kategori Durian Rasa Terlezat/terenak Juara I diraih oleh  Tumirin asal Desa Bolo Kec. Kare, Juara II Durian Kunir milik  Sumadi asal Desa Tileng Kec. Dagangan dan Juara III dimenangkan oleh Durian Kandel milik Suwito asal Desa Segulung Kec. Dagangan. [dar]

Tags: