Gelar Ajang Sharing ‘Dari Aku untuk Indonesia’

Basuki T Purnama atau Ahok saat mengisi materi sharing pengalaman sebagai minoritas dalam gelar seminar wawasan kebangsaan “Dari aku untuk Indonesiaku” yang digelar UK Petra.

Cara UK Petra Peringati Kemerdekaan RI
Surabaya, Bhirawa
Ada berbagai cara dalam memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 untuk lebih bermakna. Salah satunya di Universitas Kristen (UK) Petra yang menggelar seminar Wawasan Kebangsaan bertajuk “Dari aku untuk Indonesiaku”.
Dalam seminar ini, UK Petra menghadirkan berbagai tokoh bangsa untuk sharing pengalaman bagaimana mencintai negera Republik Indonesia di tengah berbagai polemik kebangsaan.
Mereka yakni, Ketua Umum Persyarikatan Muhammadiyah (1998-2005) Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2017-2018), Yudi Latief dan Gubernur DKI Jakarta (2014-2017) Basuki T. Purnama.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii menuturkan dalam situasi seperti saat ini, mahasiswa harus menjaga optimisme. Sekalipun bangsa menghadapi berbagai banyak kesulitan. Hari-hari kedepan hanya bergantung kepada generasi muda. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan agar para mahasiswa mengibarkan berndera optimism di tengah-tengah keraguan orang terhadap masa depan bangsa,
“Sekarang rusuh dimana-mana, tapi itu nanti ada persoalan yang harus segera kita atasi,” katanya.
Yang penting, dala kehidupan berbangsa yang harus dipahamkan kepada semua masyarakat terutama generasi muda adalah menguatkan dan memahamkan sila ke lima Pancasila. Yaitu melaksanakan keadilan bagi sleuruh rakyat Indoensia. Sebab ia menilai hal itu yang luput dan terlupakan dalam masyarakat.
“Artinya, orang Papua harus kita perlakukan secara adil. Orang Bugis juga begitu. Semua harus diperlakukan secara adil. Karena keadilan itu sangat mahal. Tapi hidup sebuah bangsa, sebuah negara akan sangat bergantung pada sampai dimana kita berhasil atau gagal melaksanakan prinsip keadilan itu,”tegas dia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta (2014-2017) Basuki T. Purnama atau yang akrab di sapa Ahok ini mengungkapkan sebagai bangsa yang diperstaukan dengan Pancasila, sudah seharusnya masyarakat menjaga ideology ini. Namun, ia mengakui bahwa selalu ada elemen-elemen yang “menyempal”. Namun, justru itulah menurut dia, tantangan Pancasila yang harus diperkuat.
“Maksud saya elemen-elemen yang tadi bisa lebih sedikit, lebih kecil dayanya. Untuk itu pancasila sendiri harus diefektifkan,” jela dia.
Jadi, sambung dia, bagaimana ruang-ruang perumpamaan antar keberagaman lebih diperkuat. Bagaimana mengembangkan pembangunan ekonomi yang berkeadilan.
“Karena keadilan bukan hanya antar golongan. Tapi antar wilayah, antar pulau antar pelaku ekonomi. Pokoknya intinya bersatu berbagi,”tuturnya. [ina]

Tags: