Gelar Pameran di Hari Jadi Pamekasan Ke-485

Bupati Pamekasan, Drs. Achmad Syafii, dalam sambutan membuka dimulai pameran pembangunan berjudul 'Pamekasan Mellak' memperingati Hari Jadi Pamekasan ke-485, di taman Monumen Arek Lancor.

Bupati Pamekasan, Drs. Achmad Syafii, dalam sambutan membuka dimulai pameran pembangunan berjudul ‘Pamekasan Mellak’ memperingati Hari Jadi Pamekasan ke-485, di taman Monumen Arek Lancor.

Pamekasan, Bhirawa
‘Pamekasan Mellak’, sebagai judul kegitan pameran pembangunan dan seni budaya memperingati Hari Jadi Pamekasan ke-485. Yaitu menampilkan karya-karya peninggalan tempo dulu dan tempo sekarang ini. Pameran yang dikemas mengambil istilah rakyat Madura dibuka oleh Bupati Pamekasan, Drs. Achmad Syafii, M.SI, dihadiri Forpimda, dan Kepala Dinas Intansi itu, berlangsung di taman Monumen Arek Lancor, Minggu (25/10). Diawali tabuhan music Hul-Dahul, tari Karapan Sapi dan tari Topeng.
Stand pameran yang didirikan oleh Dinas instansi diberi nama dalam bahasa Madura, yaitu Kampong Buje’, berisi hasil potensi Laut dan masyarakat pinggir pantai. Kampong Wa’buwaan dan Kampong Pon Rempon hasil potansi bumi Pamekasan dan lainnya.
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, dalam sambutan berbahasa Madura menegaskan, pameran berjudul ‘Pameksan Mellak’, maksud agar Pamekasan dapat melihat semua potensi untuk digali dan dikelola untuk kemajuan Pamekasan akan datang.
Peringatan berdiri Pamekasan ke 485, tepat tanggal 3 Nopember 1930 dengan Raja Ronggosukowati, bertujuan dapat memahami kiprah dan berjuangannya. Ratu Ronggosukowati memiliki kemampuan mengatur Negara dan Rakyatnya.
“Apa yang tertanam dalam jati diri Ratu Ronggosukowati, semoga dapat ditiru oleh kita semua, selaku pemangku di Pemerintahan. Seperti beliau berhasil memajukan Agama, Bangsa dan Negara sert bersikap adil, tegas dan dan baik dalam kehidupan hidup,” pintanya.
Pameran berjudul Pamekasan Mellak yang dibentuk seperti sebuah kampong, bertujuan terciptanya kekompakan di antara demi kemajuan Pamekasan. Pemeran selain menampilkan barang dan alat kelengkapan pemerintahan dan pertanian, perkebunan, perikanan dan rumah tangga tempo doelo dan sekarang ini.
Hal ini, kata Bupati, agar supaya kita dapat mengerti dan memahami betapa besar kehidupan  masyarakat tempo dulu. “Sekaligus dapat melihat perbandingan itu, agar kita mencari model program yang sesuai untuk pembangunan Pamekasan mendatang,” ujarnya.
Pameran berlangsung hingga tanggal 28 Oktober, selain menampilkan hasil program pemerintahan dan pembangunan, pagelaran seni budaya, digelar stand UMKM menjual berbagai macam sandang dan cendera mata. [din]

Tags: