Gelar PTM, Para Guru Harus Komitmen Jaga Prokes

Bupati Sidoarjo dengan melihat kondisi penataan bangku untuk persiapan PTM. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Jelang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Bulan Juni mendatang, seluruh lembaga pendidikan diminta Bupati Sidoarjo mempersiapan diri dengan baik sesuai ketentuan yang ada. Dan terpenting semua guru harus berkomitmen untuk menjaga Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat.
Hal ini ditegaskan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor saat meninjau persiapan PTM di MINU Kiai Hasan Mukmin Sidoarjo, Selasa (30/3) lalu. Hadir mendampingi Bupati Sidoarjo keliling ruang kelas, Kepala Kemenag Sidoarjo, Kepala Dikbud Sidoarjo dan Ketua BP3M NU (Badan Penyelenggara Pelaksana Pendidikan Ma’arif NU) MINU, KH Mukmin Sidoarjo, serta Kepala MINU, KH Mukmin Sidoarjo.
Menurut Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, karena ini hanya simulasi jadi masih ada kekurangan dan masukan yang harus dilengkapi. Diantaranya tiap ruangan AC nya harus dimatikan, ventilasi/jendela harus dibuka semuanya. Juga harus ada penutup untuk meja guru, mika atau dari plastik.
“Jumlah bangku dan sarana yang lain sudah benar, namun yang lebih penting komitmen para guru untuk disiplin menjalankan Prokes. Karena tingkat kerawanan itu lebih mudah kepada guru daripada ke siswa, kalau siswa itu imunitasnya lebih kuat. Dan Alhamduillah semua guru sudah divaksin,” terang Gus Muhdlor–saapan akrabnya.
Gus Muhdlor mempersilahkan melakukan simulasi, ujicoba tetapi harus tetap menerapkan Prokes yang sangat ketat. Dan MINU KH Mukmin ini termasuk percontohan, maka harus dilakukan penerapan Prokes yang ketat, dan akan dipantau sejauh mana komintmen para guru. Jika terjadi pelanggaran dan terbukti tingkat penyebaran virus Covid 19 meningkat, maka PTM di sekolah akan ditangguhkan lagi.
Sementara itu, Kepala MINU KH Mukmin Sidoarjo, Nurul Hamamah MPd I mengaku akan memperbaiki sarana prasarana yang masih kurang. Termasuk masukan – masukan dari Bupati Sidoarjo segera dilakukan. ”Jumlah siswa kami yang masuk untuk mengikuti UAM NU hari ini sebanyak 104 siswa, terbagi dalam tujuh kelas, sehingga tidak ada shift karena ruang kelas sudah tercukupi,” jelasnya.
Selain melakukan UAM NU secara Luring yang sekaligus dipakai simulasi persiapan PTM pada Juni mendatang. Juga melakukannya dengan Daring, jadi siswa atau ada orangtua yang tidak bisa masuk, kawatir atau ada indikasi tertentu, maka mereka bisa ikut ujian dengan cara Daring,,” tegas Nurul Hamamah. [ach]

Tags: