Foto ilustrasi: Penyaluran bantuan JPS kepada warga terdampak di kantor Desa/ Kelurahan di Kota Batu
Gugus Tugas Covid-19 Batu langsung menggelar rapat evaluasi dengan beberapa instansi terkait pengamanan dan penyaluran bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) kepada warga terdampak. Hal ini menyusul masih adanya kelemahan terkait akurasi data penerima bantuan.
“Inti rapat evaluasi ini adalah paparan Satgas tentang pelaksanan kegiatan pengamanan covid-19, termasuk rencana kebutuhan anggaran yang dibutuhkan serta evaluasi pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak covid-19 atau jaring pengaman sosial (JPS),” ujar Jubir Satgas Covid-19 Batu, M.Chori, Selasa (5/5).
Ia menjelaskandalam rapat evaluasi ini Kasatgas Covid-19 dalam hal ini Wali Kota Batu memberikan penekanan agar proses pengadaan barang/ jasa untuk penanganan covid-19. Artinya proses harus dilaksanakan sesuai ketentuan dan persyatatan yang berlaku. Perlu dilakukan pendampingan dengan APH dalam proses pengadaan barang dan Jasa penanganan Covid-19 terutama Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan BPBD.
“Evaluasi ini dilakukan agar pemberian bantuan bisa lebih tepat sasaran, maka hari ini akan dilakukan validasi dan finalisasi data dengan pihak kecamatan, Desa/ Kelurahan dan Dinas Sosial dan SKPD terkait,” tambah Chori.
Diketahui, selama penyaluran bantuan JPS bagi warga terdampak covid-19 telah ditemukan banyak penerima bantuan yang tidak tepat sasaran. Terdapat beberapa nama yang tidak diusulkan Pemerintah Desa/ Kelurahan, namun nama tersebut masuk dalam daftar dan menerima bantuan yang disalurkan melalui Kantor Desa/ Kelurahan ini.
Nama- nama yang masuk namun tidak diusulkan Pemerintah Desa/ Kelurahan ini adalah warga Desa/ Kelurahan yang telah meninggal dunia dan yang sudah pindah domisili. Ada juga nama penerima yang ternyata merupakan anak dibawah umur. Hal ini menjadi dilema bagi penyalur bantuan di tingkat Desa untuk membatalkan atau tetap memberikan bantuan tersebut kepada warga. [nas]
