Geliat Pasar Kreatif Tanggulangin, Sidoarjo

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin saat menerima delegasi Tiongkok Zhou Jing yang sangat tertarik dengan produk Tanggulangin, Sidoarjo.

Kwalitas Tas dan Koper Tanggulangin di Atas Produk Tiongkok
Kab Sidoarjo, Bhirawa
Diakui atau tidak dalam kurun waktu lima tahun terakhir, produk tas, jaket, sepatu dan produk kulit lainnya dari Tiongkok telah menggempur pasar Indonesia, tak terkecuali di Jatim. Demikian pula dengan pasar Wisata Tanggulangin Sidoarjo, banyak beredar produk serupa dengan harga yang lebih murah. Kondisi itulah yang menyebabkan pasar kreatif di Sidoarjo sempat meredup.
Padahal jika kwalitasnya diteliti lebih dalam, produk asal Tiongkok masih di bawah produk lokal Tanggulangin. Namun, ketika masyarakat dibombardir dengan produk asal Tiongkok yang harganya lebih murah, pasti akan bobol juga. Apalagi masyarakat kala itu belum tahu kwalitas produk asal Tiongkok tersebut. Hal inilah yang membuat perajin kulit Tanggulangin ketar-ketir, yang baru bangkit dari keterpurukan akibat semburan lumpur, sudah diterjang badai produk dari dari negeri tirai bambu itu.
Ketua Industri Tas dan Koper (Intako) Tanggulangin, Ainur Rofik mengatakan, kecemasan perajin kala itu sangat beralasan. Sebab, dimana mereka baru bangkit akibat semburan lumpur Lapindo, kembali diterpa produk Tiongkok.
Namun, lama-kelamaan, produk asal Tiongkok tersebut bukanlah menjadi ancaman melainkan memacu semangat perajin untuk berkreasi. “Kunci utamanya adalah kwalitas. Selagi kwalitas perajin bagus, konsumen tidak akan meragukan lagi produk lokal,” ujar Ainur Rofik.
Khusus untuk industri tas dan koper Tanggulangin, sudah terkenal sehingga tidak hanya mengharapkan kedatangan pengunjung. Namun, perajin sudah mengirim tas dan koper ke luar kota bahkan sampai ke luar negeri. Harga yang ditawarkan pun terjangkau, untuk tas koper sekelas Polo, dijual antara Rp300 ribu sampai Rp600 ribu. “Adapula yang lebih mahal tergantung dari kwalitasnya,” jelasnya.
Bukan hanya itu, salah satu andalan perajin yang cukup membanggakan adalah tas golf. Dengan kwalitas yang sama seperti tas golf terkenal, harga yang ditawarkan cukup murah, mulai Rp3 jutaan, sampai puluhan juta. Ternyata, tas golf yang diproduksi perajin Tanggulangin cukup diminati. Bahkan, kala itu ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden RI, memesan beberapa tas untuk keperluan golf.
“Kini hasil kerajinan kulit Tanggulangin, sudah mendunia dan bersanding dengan produk luar negeri yang merknya cukup terkenal. Menjadi alternatif pilihan bagi pecinta produk kulit,” katanya. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sidoarjo, H Imam Sugiri, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir melihat perajin di Tanggulangin sudah banyak perkembangan. Berbeda saat awal-awal terjadinya semburan lumpur banyak perajin yang gulung tikar.
Imam Sugiri menambahkan, dengan selesainya Jalan Arteri Porong dan Jalan Tol Malang berpengaruh pada tingkat kunjungan ke Pasar Wisata Tanggulangin. Sebelum terjadinya semburan lumpur Lapindo, data yang ada di Kadin, perajin kulit di Tanggulangin sekitar 6000 perajin. Namun, banyak perajin yang gulung tikar pada awal-awal terjadinya semburan lumpur. Kini mereka mulai menggeluti usaha kerajinan kulit yang beberapa tahun sempat mereka tinggalkan.
Kini geliat perekonomian di kawasan Wisata Tanggulangin sudah berangsur normal dan menjadi salah satu destinasi wisata belanja. Pemkab Sidoarjo terus berupaya mempromosikan kerajinan tanggulangin. “Perlu menggencarkan promosi, dan ini menjadi peran pemerintah daerah agar produk lokal bisa mendunia,” tandasnya. [Achmad Suprayogi]

Tags: