Gerakan Salat Subuh Berjamaah hingga Pelosok Desa

Wakil Bupati Moh. Qosim usai melakukan sakat subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, Desa Banyuurip, Kec. Ujungpangkah. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Gerakan salat subuh berjamaah yang digagas Pemkab Gresik tak hanya di kota, tapi juga sampai ke pelosok desa. Seperti dilakukan Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Moh Qosim. Rabu (1/3) sekitar pukul 02.00 Wib orang penting nomor dua ini meluncur ke Desa Bayuurip,  Kec Ujungpangkah untuk melaksanan salah subuh berjamaah bersama warga di sana.
Wabup Qosim terlihat bersemangat. Setiba dari mobil dinasnya, Wabup bersalaman dengan warga di halaman masjid yang akan digunakan salat subuh berjamaah. Menurut Wabup Qosim, jarak bukan halangan menjalin silaturahmi.
Selain itu, Wabup Qosim juga berpesan kepada seluruh warga agar selalu meramaikan masjid tiap hari. Bukan hanya pada saat kedatangannya saja. ”Memang salat subuh itu biasanya paling sulit dikerjakan karena melawan kantuk. Namun, ketahuilah saudara bahwa ada berbagai keistimewaan yang terkandung dalam salat subuh berjamaah seperti ini. Yakni mempererat persaudaraan, juga mendatangkan rezeki bagi yang ikhlas menjalankan,” tutur Wabup Qosim dalam ceramahnya.
Sutopo (52), tokoh masyarakat desa setempat sangat mengapresiasi kegiatan salat subuh berjamaah seperti saat ini. Menurut Sutopo, selain dapat menjalankan rukun Islam ke dua, kegiatan yang tentunya bersifat positif ini dapat memupuk rasa persaudaraan sekaligus membuat warga agar terbiasa melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid.
Usai melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid Al-Ihsan, Wabup Qosim tak langsung beranjak kembali ke kantornya, melainkan menuju Balai Desa Banyuurip. Beliau bersama sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Gresik juga didampingi oleh sejumlah unsur Muspika Kecamatan Ujungpangkah, termasuk Camat Ujungpangkah Hari Syawalludin dan Kades Banyuurip, Iksan.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik, Suyono menjelaskan, kedatangan Wabup Qosim di Balai Desa Banyuurip kali ini adalah untuk memberikan sekitar 650 paket Sembako dibagikan secara gratis kepada para nelayan di tiga desa, yakni Desa Banyuurip, Pangkah Kulon dan  Pangkah Wetan.
”Pemberian Sembako ini merupakan wujud perhatian pemerintah kepada para nelayan yang akhir-akhir ini gagal melaut karena  faktor cuaca.  Sehingga penghasilannya tak menentu,” tutur Suyono. [eri]

Tags: