Malang, Bhirawa
Gizi buruk ternyata tidak hanya dialami oleh masyarakat pedesaan, tetapi juga terjadi di perkotaan. Ini terbukti di Kota Malang, juga terjadi gizi buruk. Bahkan angka gizi buruk balita di Kota Malang ternyata masih sangat tinggi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang merilis, pada 2013, ada sebanyak 67.524 balita yang lahir, sebanyak 2.357 balita masih mengalami kekurangan gizi. Ironisnya sebanyak 230 balita mengalami gizi buruk, dan 554 balita terancam gizi buruk.
Kepala Dinkes Kota Malang Asih Tri Rachmi mengatakan, jika bayi yang mengalami gizi buruk tidak selamanya murni kekurangan makanan, tetapi disebabkan oleh kesalahan dalam memberikan asupan, serta kesehatan ibunya ketika masa kehamilan. Salah satunya adalah jika ibu hamil mengalami anemia atau kekurangan darah.
“Saat hamil terkadang para wanita kurang memperhatikan kesehatan dan asupan nutrisi, ini menjadi penyebab bayi yang dilahirkan mengalami kekurangan gizi,”ujar Asih Tri Rachmi kepada wartawan di Balai Kota Malang, Selasa (18/3) kemarin.
Dikatakan mantan staf ahli Walikota Malang itu, pada 2013 jumlah ibu hamil di Kota Malang sebanyak 15.194 orang, sedangkan yang mengalami anemia atau kekurangan Hemoglobin (Hb) mencapai 5.604 orang. “Ibu hamil yang mengalami anemia akan berdampak pada kesehatan bayi,” tutur wanita berjilbab itu.
Untuk menekan jumlah angka gizi buruk, pihaknya kembali mengintensifkan fungsi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Karena menurut dia, keberadaan Posyandu penting untuk memonitor pertumbuhan serta perkembangan balita. Sehingga bisa diantisipasi lebih awal jika ada indikasi balita yang mengalami gizi buruk.
“Dinas Kesehatan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk rutin mengikutsertakan balita ke Posyandu karena pelayanan yang diberikan benar-benar gratis,”imbuhnya.
Dia menjelaskan untuk menghindari gizi buruk, tidak harus makan makanan yang mahal. Bahkan ada makanan yang tidak harus dibeli, tapi bernilai gizi tinggi. Yakni daun kelor. Penelitian membuktikan daun kelor memiliki kandungan zat besi yang sangat tinggi.
“Makanan bergizi tidak harus mahal, dengan mengonsumsi daun kelor saja sangat membantu para ibu hamil. Konsumsi daun kelor bagi ibu hamil dan menyusui, merupakan salah sayu langkah pencegahan gizi buruk balita. Sebab daun kelor memiliki kandungan zat besi yang tinggi, bahkan 25 kali lebih besar dari daun bayam,”tambahnya. [mut]