Gubernur dan Kapolda Tegaskan Jatim Aman selama Ramadan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menegaskan kondisi Jatim selama Lebaran 2016 berlangsung aman, nyaman dan kondusif. Tak hanya itu, kegiatan mudik dan balik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim juga mendapat apresiasi dari pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum.
“Secara khusus, Jatim mendapat apresiasi dari Menhub dan Menteri PU yang menilai bahwa pelaksanaan mudik dan balik gratis dapat terselenggara dengan baik dan rapi. Mereka menilai, Pemprov Jatim beserta pemerintah kabupaten/kota serta TNI dan Polri sangat kompak dan saling berkoordinasi guna kelancaran berkendara,” kata Gubernur Soekarwo ditemui usai halal bihalal di halaman Kantor Gubernur Jatim, Selasa (12/7).
Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, meminta para bupati dan wali kota bersama dengan Forkopimda untuk terus menjaga kekompakan dalam membangun daerah. Khususnya deteksi dini di bidang keamanan supaya terus ditingkatkan.
Cegah dini yang dilakukan oleh seluruh unsur yang ada di desa akan menciptakan suasana yang aman dan nyaman di desa. “Pembangunan saat ini, meletakkan posisi aman dan nyaman menjadi sebuah bagian penting dan utama. Itu sebetulnya yang menjadi substansi dari pembangunan,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji yang mengatakan, kondisi wilayahnya aman selama puasa dan Lebaran 2016. Bahkan kejadian menonjol juga tidak ada sama sekali. “Saya ikut ngecek langsung ke lapangan, semua aman tidak ada kejadian menonjol,” kata Anton Setiadji ditemui di acara yang sama.
Evaluasi jalur Lebaran, hanya terjadi di jalur Saradan Madiun, di mana kemacetan masih terjadi karena banyaknya pintu perlintasan kereta api. Kapolda mengatakan kawasan Saradan-Nganjuk memang tidak memiliki jalur alternatif sehingga rencana membuat flyover maupun underpass untuk menghindari kemacetan harus segera dilakukan.
“Saya sudah berkoordinasi, katanya sudah diputuskan untuk membuat underpass sehingga bisa memecah kemacetan di perlintasan kereta api,” kata Anton.
Selain itu, pengerjaan jalan tol Surabaya-Solo diharapkan juga segera rampung sehingga pada tahun-tahun yang akan datang tidak terjadi lagi kemacetan panjang di kawasan itu.
Sementara itu untuk angka kecelakaan, Kapolda juga mengatakan jika kecelakaan lalu lintas saat Lebaran kali ini jauh menurun dibandingkan tahun lalu. “Angka kriminalitas juga jauh menurun. Kita bersyukur Lebaran tahun ini berjalan tertib dan aman,” pungkasnya.
Seperti diberitakan Bhirawa sebelumnya, Pemprov Jatim siap membangun underpass di beberapa titik yang rawan terjadi kemacetan saat hari-hari tertentu seperti arus mudik dan balik Lebaran. Pembangunan underpass ini dinilai salah satu solusi untuk mengurai kemacetan, seperti yang terjadi di jalur Caruban-Saradan Madiun.
Rencana pembangunannya sudah disetujui Kementerian Perhubungan dan tinggal realisasinya saja. Diharapkan, mulai tahun depan proses pembangunannya sudah dilaksanakan dan masyarakat bisa terbebas dari kemacetan luar biasa yang kerap terjadi akibat adanya perlintasan kereta api tersebut. Jalan bawah tanahnya nanti dibangun di empat silangan dan berada di bawah rel kereta api. [iib]

Tags: