Gubernur Jatim Dukung Pengamanan Lebaran Oleh Polri-TNI

2-Gubernur Jatim H Soekarwo didampinggi Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono saat meninjau pasukan pengamanan mudik lebaran, Senin (21,7). abednegoPolda Jatim, Bhirawa
Pengamanan jelang mudik lebaran masyarakat Jawa Timur yang dilakukan oleh Polda Jatim dan TNI, mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jawa Timur H Soekarwo. Selain dukungan yang diberikan untuk Polri-TNI, Gubernur juga memberikan dukungan pengamanan mudik lebaran kepada stakeholder.
Bertindak sebagai Inspektur Apel Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2014 di Polda Jatim, Senin (21/7). Dalam sambutannya Gubernur Jatim mengatakan, pihaknya mendukung pengamanan dan keamanan yang dilakukan Polda Jatim serta TNI, bagi masyarakat Jawa Timur yang hendak mudik lebaran di kampung asalnya.
“Kami dukung total kemanan dan suasana nyaman yang diberikan oleh unsur Polri dan TNI. Selain itu, saya ucapkan terima kasih kepada Polda Jatim beserta jajarannya dan personel TNI yang turut menjaga kantibmas mudik lebaran masyarajat Jawa timur,” terang H Soekarwo selaku Inspektur Apel Pasukan polda Jatim, Senin (21/7).
Menurut Soekarwo, dukungan yang diberikannya kepada para pemudik yakni dipersiapkannya infrastruktur dan sarana prasarana yang menunjang mudik lebaran. Sebab, kesiapan ini sudah direncanakan secara matang sebelum mudik lebaran dilaksanakan di Jawa Timur.
Terkait penggunaan mobil plat merah saat mudik lebaran, Gubernur Jawa Timur menegaskan pihaknya melarang mobil plat merah digunakan untuk mudik. “Saya tegaskan, mobil plat merah tidak boleh digunakan untuk mudik,” tegasnya.
Sementara Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Unggung Cahyono menyampaikan, sebanyak 9.904 personel Polda Jatim beserta jajaran disiapkan guna mengawal jalannya mudik lebaran bagi masyarakat Jawa timur. Dengan fokus pada antisipasi macet dan kecelakaan lalu lintas, antispasi kejahatan bajing loncat dan kejahatan 3 C (Curas, Curat, Curanmor) yang ada dijalanan maupun di angkutan umum terlebih kereta api.
Kapolda menyebutkan, pada daerah rawan kemacetan dan kecelakaan ditempatkan satu pleton Shabara, seperti Menkreng, Duduk Sampean (Gresik), perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah (Mantingan), Tuban (Bancar). Sedangkan  untuk penyeberangan laut Ketapang Bayuwangi,  pada H-2 sudah banyak yang datang dari arah Bali (Gilimanuk). Serta pada H+10 arus balik dari Jawa Timur ke daerah Bali.
“Untuk Banyuwangi, kami sudah membuat terobosan kreatif, dengan melarang kendaraan berhenti di bahu jalan. Dan kami sudah membuat kantung-kantung parkir, seperti ASDP, serta di stasiun dan terminal Banyuwangi,” urai Unggung.
Sementara antisipasi begal dan banjing loncat, Unggung menerangkan, pihaknya juga sudah mengantisipasi di daerah Jati Peteng (Tuban), Monumen Gubernur Suryo (Ngawi), dan Taman Baluran (Situbondo). Ditempat-tempat tersebut, pihaknya menempatkan personel Brimob dan sniper.
“9.904 personel dari Satuan Shabara dan Brimob sudah dipersiapkan pada H+7 sampai H-7. Dengan pola pengamanan tersebut, diharapkan pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran, bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
Terkait pengamanan pemukiman yang ada di perkotaan, Unggung menambahakan, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk menitipkan rumah yang akan ditinggalkannya kepada tetangga maupun keamanan yang ada ditempat tinggalnya. Selain itu, pihaknya meminta para Polres maupun Polsek jajaran untuk mengadakan patrol skala besar di pemukiman penduduk.
“Kami lakukan patrol skala besar, dari Polda Jatim ke Polres dan dilanjutkan ke Polsek jajaran. Tujuannya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang meninggalkan tempat tinggalnya pada saat mudik,” tandas Unggung. [bed]

Keterangan Foto : Gubernur-Jatim-H-Soekarwo-didampinggi-Kapolda-Jatim-Irjen-Pol-Unggung-Cahyono-saat-meninjau-pasukan-pengamanan-mudik-lebaran-Senin-217. [abednego/bhirawa].

Tags: