Gubernur Jatim Fokuskan Program Dual Track di Madura

Foto Ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim, Soekarwo memutuskan untuk program dual track di tahun 2018 ini akan difokuskan di wilayah Madura. Pasalnya, saat ini IPM (Indeks Prestasi Manusia) di Madura sangat rendah, dan ini ditunjukan dengan jumlah putus sekolah masih tinggi.
“Di 2018 ini kami akan memprioritaskan Wilayah Madura untuk program dual track. Ini karena sejumlah SDM di Madura masih rendah dengan dibuktikabn masih tingginya angka putus sekolah. Dan yang pasti dengan upaya menyongsong bonus demografi 2019, Pemprov Jatim akan memperbaiki kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki daya saing,”tegas pakde Karwo-panggilan akrab Soekarwo, Selasa (17/10).
Ditambahkannya, dual track yang pertama dengan memperbaiki kualitas pendidikan formal. Yakni, dengan menambah kurikulum untuk SMA. Selama ini, tambahnya pendidikan vokasional sudah diterapkan di SMK.Dual track juga diterapkan di sektor informal. Secara prinsip adalah mempersiapkan ketenaga kerjaan di Jatim, yaitu membenahi Balai Latihan Kerja (BLK).
“Apabila SMA memiliki kurikulum pendidikan vokasional maka akan menambah kualitas lulusannya,” ujarnya.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Jatim bekerjasama dengan semua rektor yang memiliki fakultas teknik sipil. Tujuannya adalah agar bisa menjadi pembina untuk SMK maupun SMA. Selain itu juga membantu meningkatkan sekolah yang belum memiliki akreditasi.
Selain itu, melalui SMK Mini menjadi solusi terhadap kebutuhan ketenaga kerjaan. Di Jatim ada 270 SMK mini yang memproduk 54 ribu tenaga kerja pertahun. Untuk menampung dan meningkatkan kualitas siswa SMK Mini, Pemprov Jatim membuat MoU dengan 29 pengusaha Jerman yang ada di Jatim.
“Yang pasti kami ingin SDM yang ada Di Madura dapat bersaing, sehingga dapat meningkatkan IPM yang ada. Termasuk dapat menurunkan tingkat kemiskinan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim Agus Dono Wibawanto mendukung langkah Pemprov Jatim memberlakukan dual track bagi dunia pendidikan di Jatim untuk meningkatkan kualitas SDM di Jatim khususnya bagi lulusan tingkat SMA, khususnya di Pulau Madura. Pria asal Malang ini mengaku program dual track tersebut diharapkanĀ  dapat meningkatkan kualitas SDM yang ada di Jatim bagi lulusan SMA yang tak mampu melanjutkan ke strata lebih tinggi.
“Saya yakin di Jatim kualitas SDM-nya tak kalah lagi dengan daerah lainnya. Namun berdasarkan pantauan di lapangan khususnya di pedesaan banyak mereka yang lulus SMA tak bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Akan tetapi ketika akan masuk kerja terhalang dengan keahlian. Karena itu solusinya harus ada pelajaran semacam ekstrakurikuler untuk menambah keahlian mereka,”jelasnya. [cty]

Tags: