Gubernur Khofifah Kunjungi Destinasi Wisata Keris Aeng Tongtong

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melihat langsung proses pembuatan keris di Sumenep.

Sumenep, Bhirawa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi destinasi wisata keris Aeng Tongtong Kabupaten Sumenep. Gubernur melihat langsung proses pembuatan keris di objek wisata tersebut. Bahkan orang nomor satu di Provinsi Jatim ini bertemu langsung dengan empu perempuan yang merupakan satu-satunya empu perempuan di Kota Keris ini.
Kedatangan Gubernur ke destinasi wisata keris ini salah satu tujuannya untuk memberikan dukungan bagi para empu dalam memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di bidang produksi keris. “Kedatangan saya ke sini untuk memberikan dukungan bagi mereka (para empu, red) agar dapat bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif,” kata Gubernur Khofifah, Rabu (22/06) di Sumenep.
Ia menilai, keris tersebut bukan senjata tajam atau sajam yang dapat dikena pasal saat memiliki atau membawanya, melainkan warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan. “Siapa yang mengoleksi keris maka ini bagian dari pelestarian budaya bangsa. Keris ini bukan Sajam, tapi budaya bangsa,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, di Desa Aeng Tongtong Kabupaten Sumenep ini merupakan daerah yang terdapat empu terbanyak di dunia. Tidak sekedar desa wisata tapi pelestarian budaya bangsa bisa di dapat dari desa ini. Selain keris sebagai warisan budaya juga bisa menjadikan bahan penghasilan bagi warga setempat. “Ini perlu kita dukung bersama, baik pemerintah daerah Sumenep maupun Jatim,” katanya.
Ia juga mengaku, kehadirannya ke Desa Aeng Tongtong itu bersama Kepala Dinas Pariwisata Jatim, jika ada masukan bisa langsung disampaikan. Misalnya perlu adanya tugu di pintu masuk desa Aeng Tongtong. “Ini perlu dirembuk dulu dan perlunya angel foto yang harus disiapkan agar para wisatawan yang datang bisa berswafoto,” tegasnya.
Ia berharap, empu perempuan bisa bertambah, tidak hanya satu orang seperti saat ini. Perempuan saat ini jangan hanya terpaku pada urusan dapur. Tapi harus bisa bersaing dengan kaum lelaki dalam kemampuannya. “Empu perempuan masih satu, semoga ada yang bisa mengikutinya nanti,” harapnya. [sul.wwn]

Tags: