Gugus Tugas Covid-19 Jatim Terjunkan Tim Tracing ke Sampang

Kondisi jalan menuju madura beberapa hari lalu di Gerbang Tol Suramadu. oky abdul sholeh/bhirawa]

(Pengendara Roda Dua Turun 12,96 Persen, Roda Empat 22,2 Persen)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Kondisi lalu lintas pada Hari kedua Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik mulai terlihat kondusif. Khususnya di Surabaya, jumlah orang yang masuk tercatat mulai terjadi penurunan pada semua moda transportasi.
Di antaranya ialah kendaraan roda dua yang mengalami penurunan 12,96 persen dan roda empat 22,2 persen. Sementara penurunan pada moda transportasi kereta api turun 95 persen, pesawat 100 persen dan kapal laut 99 persen. “Ini karena tidak ada penerbangan domestik kecuali logistik. Begitupun kapal yang menyeberang dari kepulauan ke wilaya PSBB juga tidak lagi menjual tiket penumpang. Hanya melakukan pengiriman logistik,” tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menggelar konfrensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4).
Dijelaskan Khofifah, Tidak ada lagi penumpukan kendaraan seperti yang terjadi di Bundaran Waru, Surabaya seperti pada hari pertama PSBB, Selasa (28/4). Sejumlah rekayasa dilakukan untuk mencegah terulangnya penumpukan kendaraan dari luar Surabaya menuju Surabaya. “Sudah tidak ada lagi penumpukan dan kemacetan di Bundaran Waru. Alhamdulillah semua kendaraan lancar,” ungkap Gubernur Khofifah.
Khofifah menerangkan, untuk mencegah penumpukan, pemeriksaan dilakukan dengan pembagian dua titik jalur. Untuk kendaraan roda empat diperiksa di jalan utama Ahmad Yani, sedangkan untuk kendaraan roda dua diperiksa di frontage road Ahmad Yani.
Khusus kendaraan roda empat, dibagi kembali menjadi empat jalur untuk memisahkan mobil berpelat L dan W dan pelat selain L dan W. Pemeriksaan berlapis diberlakukan mulai pemeriksaan dokumen hingga pemeriksaan suhu tubuh. “Pemeriksaan difokuskan pada pengendara mobil dan motor berpelat diluar L dan W, juga pengendara motor yang berboncengan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga merinci perkembangan covid-19 di Jatim per 29 April kemarin. Data penambahan kasus positif terdapat 16 orang yang baru terkonfirmasi. Di antaranya ialah Kabupaten Lumajang, Kab Malang, Kota Surabaya, Sidoarjo dan Pamekasan. Selain itu, terdapat tambahan baru daerah terjangkit yakni Kota Mojokerto sebanyak satu kasus positif.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para tenaga medis yang berupaya keras sehingga hari ini (Kemarin) ada lagi tambahan yang sembuh sebanyak lima orang . Yakni satu dari Magetan dan empat dari Surabaya,” tutur Khofifah. Namun, lanjut Khofifah, pihaknya juga menyampaikan duka lantaran ada dua pasien yang meninggal. Satu dari Surabaya satu dari Lamongan.
Terkait perkembangan tersebut, Khofifah mengakui hingga saat ini masih terdapat zona hijau di Jatim yakni Kabupaten Sampang. Adapun kabar ada pasien yang meinggal statusnya adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP). “Kita sudah mengirimkan dr Kohar (Ketua Gugus Tracing) untuk melakukan tracing ke Sampang. Memang ada yang bertanya satu pasien yang meninggal dan itu merupakan PDP,” tutur Khofifah.
Hingga saat ini, Khofifah merinci lima daerah dengan jumlah kasus positif tertinggi antara lain Surabaya sebanyak 394 orang positif, Sidoarjo 94 orang, Lamongan 38 orang, Magetan 33 orang dan Kabupaten Malang 32 orang.
Sementara itu, Ketua Gugus Tracing Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso menuturkan, pihaknya telah melakukan korscek keKabupaten Sampang untuk penanganan covid-19. Pihaknya mengaku sudah ada penanganan yang cukup, di antaranya penggunaan rapid test. Kemudian Sampang juga sudah membangun check point untuk memeriksa kedatangan PMI yang masuk ke Sampang. “PMI cukup banyak yang pulang ke Sampang. Mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi tracing di Sampang,”tutur Kohar.
Sementara itu, Ketua Gugus Kuratif dr Joni Wahyu Hadi menambahkan, kesiapan rumah sakit khususnya untuk tiga daerah PSBB, yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik terus dilakukan upaya penambahan. Karena bed yang ada saat ini antara lain dengan ventilator ada 52 bed, bertekanan negative tanpa ventilator 145bed dan 390 bed tanpa tekanan negativ.
“Coba kita bandingkan antara yang bertekanan negative dengan atau tanpa ventilator dengan pasien yang konfirm saja di tiga daerah tersebut sudah tidak cukup. Itu seandainya semua di rumah sakit. Karena itu, sedang progress di RS Unair yang mulai besok sudah bisa digunakan,” tutur dr Joni. [tam]

Tags: