Gus Ipul Ingin di Jatim Ada RS Khusus Jantung

Di RSU dr Soetomo sebenarnya sudah ada pelayanan jantung yang diberi nama Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSU dr Soetomo. Berhubung masih belum berdiri sendiri, pelayanan tersebut tidak diketahui masyarakat luas.

Di RSU dr Soetomo sebenarnya sudah ada pelayanan jantung yang diberi nama Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSU dr Soetomo. Berhubung masih belum berdiri sendiri, pelayanan tersebut tidak diketahui masyarakat luas.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Adanya tren peningkatan jumlah penderita penyakit jantung membuat prihatin Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf. Untuk itu, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini ingin di Jatim terdapat rumah sakit khusus jantung.
“Saya tidak hapal angka persisnya. Tapi trennya itu meningkat. Hal itu dapat dilihat dari angka kematian banyak disebabkan jantung dibanding diabetes atau stroke. Padahal dulu diabetes dan stroke itu yang paling banyak. Kalau di Jakarta ada rumah sakit jantung RS Harapan Kita, di Jatim mungkin ada RS Jantung dr Soetomo,”  katanya usai pelantikan pengurus Yayasan Jantung Indonesia Cabang Jatim di Ruang Bhinaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim, Kamis (23/10).
Menurut dia, di era sekarang ini potensi kematian lebih banyak diakibatkan oleh penyakit tidak menular salah satunya jantung dan pembulu darah. “Dulu salah satu penyebab kematian didominasi penyakit menular, sekarang lebih banyak penyakit tidak menular,” katanya.
Hal ini diakibatkan pola hidup yang mulai berubah, terutama di perkotaan seperti banyak mengonsumsi makanan cepat saji dan kurang berolah raga. “Pemerintah mendukung semua kegiatan yang bertujuan untuk menyehatkan masyarakat,” katanya.
Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah Yusuf mengatakan, di RSU dr Soetomo sebenarnya sudah ada pelayanan jantung yang diberi nama Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSU dr Soetomo. Namun berhubung masih belum berdiri sendiri, pelayanan tersebut tidak diketahui masyarakat luas.
“Saya ingin ada pusat pelayanan RS Jantung yang lebih modern dan terintegrasi. Nantinya fasilitas RS Jantung di dr Soetomo lebih diperlengkap, seperti RS Jantung Harapan Kita, Jakarta. Saya kira pembangunan rumah sakit khusus jantung ini mendesak, mengingat penderitanya semakin banyak,” katanya.
Kapan rencana tersebut bisa terealisasi, Gus Ipul mengatakan, untuk pembangunan rumah sakit tersebut perlu pembicaraan lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait. Seperti dengan DPRD Jatim, Dinkes Jatim dan Kementerian Kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Jatung Indonesia Cabang Jatim Drs H Soedjito mengatakan, akan bekerjasama dengan lembaga terkait seperti rumah sakit, klub jatung sehat, dan pemerintah daerah, guna mencegah penyakit jantung dan pembulu darah melanda masyarakat Jatim.”Kami akan melaksanakan beberapa kegiatan untuk menyehatkan jatung seperti senam jantung, jalan sehat, dan pelatihan senam bagi para kader,” katanya.
Selain itu, tahun depan Yayasan Jatung Indonesia Cabang Jatim juga akan masuk ke sekolah tingkat SMA dan SMK untuk menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan jantung. “Melalui cabang yang ada di kabupaten dan kota kami akan mengajak para remaja untuk menjaga hidup sehat, dan semoga pemerintah daerah mau mendukung,” harapnya.
Sementara Ketua Umum Pengurus Pusat Yayasan Jatung Indonesia Syahlina Zuhar menyampaikan, yayasan ini harus terus berkembang dengan target remaja dan wanita, caranya dengan budaya hidup sehat seperti pola makan sehat dan bergizi serta rutin berolahraga. “Hindari makanan berlemak tinggi, garam terlalu banyak,” katanya.
Total klub jantung sehat yang telah didirikan di seluruh Indonesia mencapai lebih dari 3.000 klub.”Jatim saat ini punya 70 klub jantung sehat, ini harus terus ditambah jumlahnya, di sekolah harus dihidupkan kembali olahraga lompat tali, karena itu melatih jantung,”tuturnya. [iib]

Tags: