Hadapi Musim Penghujan, Risma Sidak Saluran di Sejumlah Tempat

Wali Kota Tri Rismaharini ketika melakukan sidak sungai di perbatasan Surabaya dengan Gresik, Sabtu (11/11). [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Untuk menghadapi musim hujan yang sebentar lagi datang, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUMP) Erna Purnawati dan beberapa OPD melakukan sidak saluran di beberapa tempat.
Saluran-saluran yang dikunjungi di antaranya Bundaran Dolog dan lintasan kereta api yang terletak di dekat lampu merah Royal Plaza Jl Wonokromo, rumah pompa Kalisari dan Balong II serta Kali Lamong.
Ketika di Bundaran Dolog, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung mengecek gorong-gorong di sekitar kawasan tersebut. Dikatakannya, mengingat sebentar lagi memasuki musim hujan, penting melakukan pengecekan untuk mengantisipasi banjir.
”Jadi kalau musim hujan, daerah ini sering banjir makanya kami tambah gorong-gorong di sini dan tengah untuk menampung aliran air dari Ketintang dan mempercepat aliran air agar cepat masuk,” kata Risma di kawasan Bundaran Dolog Jalan A Yani, Sabtu (11/11).
Risma juga menjelaskan permasalahan pemindahan salah satu rumah yang tak jauh dari lokasi untuk pelebaran jalan. Menurutnya, alasan pemilik rumah tidak mau pindah bukan tidak sepakat dengan harga, tetapi antar ahli waris saling berebut (siapa yang menerima uang ganti rugi). Hingga pada akhirnya, pemilik rumah meminta konsinyasi.
“Sudah sidang konsinyasi, hanya saja untuk untuk membongkar kita kan minta persetujuan. Nah kemarin Pak Kapolda yang sudah membantu untuk mengontak Kepala PN, tapi belum turun,” terangnya.
Usai mengecek Bundaran Dolog, Risma menuju pos perlintasan kereta api yang terletak di dekat lampu merah Royal Plaza Jalan Wonokromo.
Menurut Risma, ketika hujan wilayah tersebut sering kali tergenang air. Oleh karena itu pemkot membuat 2 saluran baru di tepi dan tengah.
Disampaikan Risma, ada beberapa titik gorong-gorong yang dibangun di wilayah A Yani untuk mengantisipasi datangnya banjir, di antaranya daerah Jetis, Bundaran Dolog dan Graha Pangeran (dekat bank BNI).
Selain itu, pemkot juga memasang pompa untuk menarik volume air ke beberapa titik seperti Kali Jagir, Wonorejo 1, Rungkut dan pompa di daerah Kebon Agung. ”Kami juga sudah tambah kapasitas pompanya yang dulunya hanya satu setengah kini tiga meter per kubik. Penambahannya dua kali lipat,” ujarnya.
Ditanya soal persiapan Kota Surabaya untuk mengantisipasi banjir, Risma mengatakan sejak 2011 pemkot telah mengganti pompa-pompa lama dengan yang baru, membangun saluran baru, melakukan pengerukan dan memindahkan jembatan yang dianggap mengganggu dengan mengganti konstruksi yang baru.
”Jadi sudah banyak sekali yang kita lakukan tahun ini, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” katanya saat melakukan sidak di Rumah Pompa Kalisari Timur.
Sedangkan untuk mengatasi permasalahan banjir yang diakibatkan oleh air laut yang pasang lalu menggenangi daratan (banjir rob), Risma menyampaikan pemkot telah membuat tanggul di daerah Kali Lamong. “Nanti kalau tanggul sudah jadi, hasil genangan itu kita masukkan di saluran lalu dimasukkan ke rumah pompa dan kini kami juga membangun rumah pompa di daerah Kandangan. Sekarang proses konstruksi,” urainya.
Kendati demikian, Risma mengakui bahwa masih ada wilayah yang dianggap cukup rawan dan perlu adanya perhatian khusus dari pemkot agar terhindar dari banjir, seperti yang ada di Surabaya Barat.
”Khusus untuk menanggulangi banjir di wilayah Surabaya Barat, kita membangun tanggul laut di Kali Lamong sepanjang 8 km dan ini masih dalam tahap pengerjaan,” tuturnya. [dre]

Tags: