Hadiri Dzikir Akbar, Pakde Karwo Beber Kemajuan Pembangunan Jatim

Pakde Karwo menyempatkan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan pembangunan di Jatim selama satu tahun terakhir kepada ribuan majelis yang menghadiri acara dzikir akbar di Halaman Tugu Pahlawan, Minggu (22/11).

Pakde Karwo menyempatkan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan pembangunan di Jatim selama satu tahun terakhir kepada ribuan majelis yang menghadiri acara dzikir akbar di Halaman Tugu Pahlawan, Minggu (22/11).

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo didampingi Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menghadiri dzikir akbar atau doa bersama dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-70 Provinsi Jatim yang diadakan oleh  jamaah Al Khidmah di Halaman Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (22/11).
Pada kesempatan itu, Gubernur yang lebih akrab dipanggil Pakde Karwo menyampaikan beberapa kemajuan   pelaksanaan pembangunan selama satu tahun terakhir kepada ribuan majelis yang menghadiri acara dzikir akbar yang berasal dari berbagai daerah di Jatim.
Di antaranya, disampaikan bahwa Provinsi Jatim telah ditunjuk sebagai pilot project ekonomi syariah. “Ekonomi syariah sebagai solusi kemacetan atau krisis ekonomi yang terjadi saat ini,” ungkap Pakde Karwo.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa saat ini banyak sekali bank syariah yang tidak jujur. Artinya bank syariah tetapi  masih tetap dengan bunga besar, tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh agama Islam.
Pakde Karwo juga mengungkap bahwa Provinsi Jatim telah berhasil menutup 46 lokalisasi yang tersebar di wilayah Jatim.  Tinggal satu lokalisasi yang belum berhasil ditutup. Yaitu Lokalisasi yang berada di Kota Mojokerto milik Suwono Blong. “Minimal pemerintah berupaya mengurangi  dan memerangi perbuatan maksiat,” jelasnya.
Upaya pemerintah memerangi perbuatan maksiat dan dibarengi dengan banyaknya majelis dzikir yang tersebar di daerah Jatim, Pakde Karwo mengharapkan akan terbentuk daerah yang sejahtera, aman, nyaman dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, Pakde Karwo sangat mengharapkan agar kegiatan dzikir untuk mensyiarkan ajaran agama Islam terus dilaksanakan setiap saat dan setiap waktu.
Dan yang terakhir disampaikan, atas usaha pemerintah Pronvinsi Jatim yang mendesak kepada pemerintah pusat agar  22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri telah dikabulkan. Hal tersebut berkaitan dengan usaha jihad para santri dengan cucuran darah di bawah pimpinan KH Hasyim Asy’ari telah berhasil mengalahkan penjajah.
“Dari Bung Tomo yang diperintah oleh Mbah Hasyim  pada 10 November 1945, Arek-arek Suroboyo telah berhasil mengusir penjajah. Ya di Jalan Bubutan Surabaya ini,” pungkasnya.
Sementara itu Ustadz Tohir bin Abdullah Alkaf  dalam tauziahnya mengungkapkan bahwa AlQuran dan Hadis Nabi memerintahkan hamba-hamba dan umatnya untuk selalu berdoa, berdzikir agar kita semua sebagai umat Islam menjadi umat yang saleh.
“Berdzikir, bershalawat, bermunajat kepada Allah merupakan ungkapan rasa syukur. Insyaallah Allah akan menambah kenikmatan kepada umatNya,” jelasnya. [iib]

Tags: