Haflatul Imtihan Ponpes Zainul Hasan Genggong

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Haflatul Imtihan ke-87 dan Harlah ke-180 Ponpes Zainul Hasan di Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Sabtu (20/4) malam.

Tradisi Santri Terbukti Menjadi Perekat NKRI
Probolinggo, Bhirawa
Tradisi santri yang diajarkan di pondok pesantren terbukti telah menjadi perekat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penegasan ini disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Haflatul Imtihan ke-87 dan Harlah ke-180 Ponpes Zainul Hasan di Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Sabtu (20/4) malam.
Menurut Khofifah, kehidupan pondok pesantren yang mendidik santri dari berbagai daerah dengan berbagai tradisi dan budaya membuat pesantren paham betul bagaimana merawat kebersamaan ini. Lantaran itu, Khofifah meyakini ketika pondok pesantren masih berdiri kokoh maka kekhawatiran akan terjadi konflik akibat tensi politik pilpres yang meninggi tidak akan terjadi.
“Saya percaya para kiai di pesantren akan dapat menahan dan mendinginkan suasan dengan amalan-amalan khas pesantren,” jelasnya lagi. Majelis istighosah di pondok-pondok pesantren NU yang tidak putus-putus dilakukan, menurut Khofifah, juga ikut andil dalam menciptakan ketenangan dan ketentraman di Indonesia.
Beberapa pejabat Pemprov Jatim seperti Kepala Bakorwil Jember Tahjo Widodo, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Hudiono dan Kepala Kominfo Jatim Ardo Sahak terhadir ikut hadir mendampingi gubernur malam itu.
Kepala Biro Pendidikan Yayasan Pesantrean Zainul Hasan Genggong Dr Abd. Aziz Wahab, Mag ditemui disela-sela acara menjelaskan minat masyarakat untuk mengirimkan anaknya nyantri di Ponpes Zainul Hasan terus meningkat. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pandangan masyarakat bahwa pendidikan pesantren itu terbelakang dan ketinggalan zaman tidak terbukti. Bahkan lanjut Abd Aziz, dari tahun ke tahun prestasi santri- santri terus meningkat, bukan saja di level nasional tetapi juga internasional.
“Beberapa waktu lalu santri kita juga juara di ajang internasional di Thailand dan Malaysia” kata Abd Aziz lagi.
Acara semakin berkesan dengan hadirnya KH. Yusuf Mansur yang malam itu tampil memberi ceramah bak motivator dalam memompa semangat para santri. Dalam ceramahnya, KH. Yusuf Mansur banyak menceritakan kisah hidupnya yang diharapkan menginspirasi bagi para santri. Selain mengungkapkan tentang kekuatan sedekah, Yusuf Mansyur juga mengingatkan bahwa pendidikan di pesantren akan membuat para santrei menjadi sosok yang tangguh dalam menghadapi kehidupan.

Dorong Ponpes Semaikan Islam Rahmatan lil’Alamin
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong Pondok Pesantren yang memiliki jaringan keilmuan yang luas, serta Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah agar terus menjadi penyemai dan penjaga Islam Rahmatan lil’Alamin, atau membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta, khususnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Pesantren bukan hanya memiliki jejaring keilmuan yang luas secara institusional, tapi juga dikembangkan jejaring Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, dari sinilah proses menjaga Islam Rahmatan lil’Alamin,” kata Khofifah.
Gubernur Khofifah mengatakan, pentingnya menyemai dan menjaga Islam Rahmatan lil’Alamin agar kedamaian, ketentraman, persatuan dan kesatuan di negeri ini tetap kokoh. Sebab, bangsa kita sangat majemuk, diantaranya memiliki 714 suku, berbagai macam agama, ras, budaya, adat, dan bahasa.
Orang nomor satu di Jatim ini lantas mencontohkan betapa sulitnya kehidupan di negara yang tidak hidup dengan damai, seperti beberapa negara di Timur Tengah dan Afrika yang saat ini masih dilanda perang akibat perpecahan antar kelompok. Padahal, negara tersebut tidak memiliki suku dengan jumlah sebanyak Indonesia, partai politiknya pun demikian.
“Palestina itu hanya ada dua partai, yakni hanya ada Fatah dan Hamas, tapi sampai sekarang keduanya tidak kunjung akur,” katanya lantas menambahkan, akibat perang itu, terdapat lima juta penduduk Palestina yang mengungsi. Hikmah dari pengalaman itu, imbuh Khofifah, adalah betapa Allah SWT telah menurunkan anugerah hidup di bumi Indonesia yang penuh ketenangan, dan ketentraman. Anugerah ini harus terus dijaga, masalah sekecil apapun harus cepat diselesaikan agar kehidupan kembali harmonis, dan Ponpes memiliki kontribusi besar terhadap terjaganya kedamaian di negeri ini. [why]

Tags: